Bambu di Kepala Anak-anak" sempat viral di media sosial usai debat pertama Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Barat Periode 2024/2029 pada tanggal 16 Oktober 2024 di Labuan Bajo. Ungkapan ini menyebar luas karena banyak masyarakat, khususnya di Kabupaten Manggarai Barat, yang belum memahaminya. Bagi mereka ungkapan itu terasa lucu.
"TanamTak pelak, di musim menuju Pilkada 2024  ada saja orang yang mencuplik video debat Balon Bupati Manggarai Barat terkait  isu krisis iklim di mana tercuat soal "Tanam Bambu di Kepala Anak-anak", lalu mengimbuhkan caption tertawa.Â
Ungkapan ini semestinya bukan hal baru bagi masyarakat Manggarai Barat. Bupati Manggarai Barat Periode 2019/2024, Edistasius Endi, pernah menyampaikannya kepada publik, bahkan berulang kali mengingatkannya.
Namun secara khusus, seruan ini disampaikan ke semua masyarakat yang terlibat dalam kegiatan Penanaman Bambu di Kec. Lembor Selatan, Paroki Lengkong Cepang pada 02 Januari 2023.Â
Meski begitu, tampaknya  banyak penduduk Manggarai Barat yang kurang ter-update tentang informasi ini, sehingga bagi mereka ungkapan itu terasa  asing dan bagai lelucon saja. Padahal kata-kata tersebut menyirat makna yang mendalam dan penting bagi mereka yang peduli lingkungan dan mencintai alam.
Salah satu lembaga yang peduli terhadap lingkungan adalah Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL).Â
YBLL aktif memitigasi krisis iklim melalui berbagai programnya, seperti gerakan pembibitan dan penanaman bambu di desa-desa delapan kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ungkapan "Tanam Bambu di Kepala Anak-anak" yang dicetuskan Balon Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dalam memulai gerakan jaga lingkungan hidup bukan suatu yang asing bagi keluarga besar YBLL.
Kata-kata tersebut seringkali diserukan juga oleh anggota keluarga besar YBLL dimanapun mereka berada. Â
Makna "Tanam Bambu di Kepala Anak-anak" bukanlah berarti ambil skop kasih lubang di kepala kemudian ditanami bambu. Sama sekali bukan itu, Maksud ungkapan itu adalah mengedukasi masyarakat segala usia, dan sebisanya sejak anak-anak mengenai pentingnya tanaman bambu untuk kehidupan. Mulai dari hulu yaitu sejak pembibitannya, sampai ke hilir dalam bentuk produk yang bisa dipakai sendiri atau dijual. Bambu sangat bermanfaat. Â
Apa pentingnya bambu?
Jika anak-anak sudah paham (tertanam dalam kepala) mengenai bambu, maka akan sangat mudah untuk melakukan penanaman bibit bambu di tanah.
Anggota Dewan Pengawas YBLL, Jajang Agus Sonjaya yang telah puluhan tahun meneliti dan bekerja dengan bambu, sering mengatakan kepada staf YBLL, "Tanam bambu di tanah itu gampang, yang sulit adalah menanam bambu di hati dan di kepala manusianya". Pernyataannya  merupakan refleksi yang lahir dari  fakta lapangan yang telah dialami oleh semua staf lapangan YBLL.Â
Tatkala berbicara tentang bambu, respons Masyarakat sering kurang semangat. Mayoritas masyarakat menganggap bambu sebagai tanaman hama. Biasanya mereka berusaha mencari tahu bagaimana cara yang tepat untuk memusnahkannya. Pemahaman baru tentang bambu lambat laun tumbuh setelah kehadiran YBLL yang mengajak masyarakat menanam bambu.
Tarik ulurpun terjadi dalam perbedaan pemahaman ini. Masyarakat yang sudah bosan melihat bambu dikebunnya, sulit menerima bahwa ada lembaga yang justru ingin agar rerumpun bambu itu tidak saja dipertahankan, tapi justru lebih banyak ditanam. Â
YBLL perlu bekerja keras meyakinkan masyarakat tentang kegunaan bambu. Beruntung karena YBLL paham betul bagaimana bambu dapat memperbaiki lingkungan, yang kemudian berdampak pada kehidupan masyarakat di lokasi yang ditanami bambu.
Lebih dari itu, YBLL siap belajar dari masyarakat dan kearifan lokalnya. Perlahan tapi sigap, YBLL menjalin kerjasama dengan pemeritah, mulai dari pusat hingga ke desa, sembari berusaha untuk berbagi pengetahuan terkait pemanfaatan bambu dari segi ekologi, sosial (budaya) dan ekonomi dengan contoh-contoh nyata dan berbasis data yang dikumpulkan.
Booklet digital YBLL berjudul 'Semesta Bambu" (2024) menyebutkan lima Keutamaan Bambu, yaitu;Â Â
Pertama, Penyembuh Lahan: Bambu dapat tumbuh di lahan kritis serta bisa memperbaiki kondisi tanah. Jaringan rimpang bambu dapat menstabilkan tanah sehingga mencegah erosi dan longsor;Â Â
Kedua, Penyimpan Air: Satu rumpun bambu sehat (36 lonjor) dapat menyimpan air hingga mencapai 3.600 liter (setara 189 galon Aqua) pada setiap musim hujan. Keberadaan hutan bambu memastikan keberlangsungan mata air. Â
Ketiga, Penyerap Karbon: Satu rumpun bambu sehat (36 lonjor) dapat menyerap dan yang kemudian menyimpan karbon hingga 3,33 ton CO2 eq. Bambu sangat penting dalam upaya menjaga kualitas udara dan mitigasi perubahan iklim. Â
Keempat, Penggerak Industri: Bambu memiliki pertumbuhan yang cepat dan bisa dipanen secara berkelanjutan sehingga menjadi bahan baku berharga bagi industri. Terdapat sekitar 1.500 jenis pemanfaatan bambu di berbagai macam industry: mulai dari konstruksi dan tekstil, hingga pengobatan dan makanan. Â
Kelima, Energi Baru Terbarukan: Arang bambu, bio-ethanol dan energi biomassa berbasis bambu adalah pilihan tepat untuk masa depan yang hijau. Â
 Bagi yang berminat membaca booklet digital "Semesta Bambu" silahkan bersurat ke alamat email info@bambuvillage.org untuk mendapatkan buku digital itu. Â
Sebagai alternatif dan pelengkap nyata, Â YBLL memiliki dua sarana edukasi di Nusa Tenggara Timur yang juga berfungsi sebagai sarana penelitian, diskusi kebudayaan dan atraksi pariwisata.Â
Kampus Bambu Turetogo (KBT) berada di tengah hutan bambu Turetogo, Kabupaten Ngada. Kampus ini dilengkapi dengan ruang pertemuan dan penginapan yang memadai.
Sedangkan Kampus Bambu Komodo (KBK) berada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Bangunan utama kampus ini dikonstruksi berdasarkan rancangan pemenang Sayembara Nasional Kabin Ekowisata. Masih dalam pengembangan, selanjutnya direncanakan beberapa fasilitas edukasi lainnya, seperti asrama, ruang pelatihan dan arboretum bambu.
Berdekatan dengan KBK terdapat Rumah Produksi Bersama (RPB) Mosedia, pabrik pengolahan bambu kolaboratif pertama di Indonesia. Â
RPB Mosedia didirikan melalui kerjasama Kementrian Koperasi dan UKM, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, YBLL, serta Koperasi Multi Pihak Wanatani Bambu Lestari (BambooCoop).
Koperasi BambooCoop bertindak sebagai pengelola pabrik/RPB Mosedia dan lahannya. Pabrik ini mengolah bambu menjadi produk-produk inovatif, seperti papan bambu laminasi dan produk-produk turunan furniture.
RPB Mosedia bisa dikunjungi dengan mendaftarkan diri di kantor BambooCoop Labuan Bajo. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI