Mohon tunggu...
Nusa Bunga
Nusa Bunga Mohon Tunggu... Guru - Flores

Berita dan Opini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tanam Bambu di Kepala Anak-anak

14 Januari 2025   22:44 Diperbarui: 14 Januari 2025   22:44 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh: Klementinus Elenora (Staf YBLL Manggarai Barat)

"Tanam Bambu di Kepala Anak-anak" sempat viral di media sosial usai debat pertama Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Barat Periode 2024/2029 pada tanggal 16 Oktober 2024 di Labuan Bajo. Ungkapan ini menyebar luas karena banyak masyarakat, khususnya di Kabupaten Manggarai Barat, yang belum memahaminya. Bagi mereka ungkapan itu terasa lucu.

Tak pelak, di musim menuju Pilkada 2024  ada saja orang yang mencuplik video debat Balon Bupati Manggarai Barat terkait  isu krisis iklim di mana tercuat soal "Tanam Bambu di Kepala Anak-anak", lalu mengimbuhkan caption tertawa. 

Ungkapan ini semestinya bukan hal baru bagi masyarakat Manggarai Barat. Bupati Manggarai Barat Periode 2019/2024, Edistasius Endi, pernah menyampaikannya kepada publik, bahkan berulang kali mengingatkannya.

Namun secara khusus, seruan ini disampaikan ke semua masyarakat yang terlibat dalam kegiatan Penanaman Bambu di Kec. Lembor Selatan, Paroki Lengkong Cepang pada 02 Januari 2023. 

Meski begitu, tampaknya  banyak penduduk Manggarai Barat yang kurang ter-update tentang informasi ini, sehingga bagi mereka ungkapan itu terasa  asing dan bagai lelucon saja. Padahal kata-kata tersebut menyirat makna yang mendalam dan penting bagi mereka yang peduli lingkungan dan mencintai alam.

Salah satu lembaga yang peduli terhadap lingkungan adalah Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL). 

YBLL aktif memitigasi krisis iklim melalui berbagai programnya, seperti gerakan pembibitan dan penanaman bambu di desa-desa delapan kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Ungkapan "Tanam Bambu di Kepala Anak-anak" yang dicetuskan Balon Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dalam memulai gerakan jaga lingkungan hidup bukan suatu yang asing bagi keluarga besar YBLL.

Kata-kata tersebut seringkali diserukan juga oleh anggota keluarga besar YBLL dimanapun mereka berada.  

Makna "Tanam Bambu di Kepala Anak-anak" bukanlah berarti ambil skop kasih lubang di kepala kemudian ditanami bambu. Sama sekali bukan itu, Maksud ungkapan itu adalah mengedukasi masyarakat segala usia, dan sebisanya sejak anak-anak mengenai pentingnya tanaman bambu untuk kehidupan. Mulai dari hulu yaitu sejak pembibitannya, sampai ke hilir dalam bentuk produk yang bisa dipakai sendiri atau dijual. Bambu sangat bermanfaat.  

Apa pentingnya bambu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun