Alih-alih memberdayakan. Kebijakan ini menciptakan mentalitas ketergantungan pada bantuan pemerintah, yang justru melemahkan potensi kemandirian masyarakat.
4. Menimbulkan Kerenggangan antara Masyarakat dengan Pemerintah serta Peran Masyarakat dalam Pembangunan Menjadi Lemah
Alih-alih membantu masyarakat, BLT sering menjadi penyebab renggangnnya hubungan masyarakat dengan penguasa yg mestinya harmonis. Banyak masyarakat merasa tidak adil dengan program ini sehingga membenci pemerintah. Hal ini juga berpengaruh pada lemahnya peran serta masyarakat dalam pembangunan bangsa misalnya: banyak masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan karena menganggap pemerintah sebagai musuh.
Infrastruktur: Akar Kemajuan yang Terabaikan
Ketika fokus pemerintah terjebak pada BLT, kebutuhan mendesak akan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan desa, jembatan, listrik, dan air bersih sering kali terpinggirkan. Padahal aksesibilitas adalah kunci.
Infrastruktur yang baik membuka akses masyarakat ke layanan pendidikan, kesehatan, dan pasar. Tanpa infrastruktur, daerah terpencil tetap terisolasi dan terjebak dalam lingkaran kemiskinan.
Penggerak Ekonomi Lokal
Jalan yang memadai memungkinkan hasil pertanian dan produk lokal mencapai pasar lebih cepat, memotong biaya distribusi, dan meningkatkan pendapatan petani.
Pembangunan yang Berkelanjutan
Infrastruktur adalah investasi jangka panjang yang memberikan manfaat lintas generasi, jauh lebih berharga dibandingkan dengan BLT yang sifatnya sementara.
Kekeliruan dalam Menentukan Prioritas