Mohon tunggu...
Nusa Bunga
Nusa Bunga Mohon Tunggu... Guru - Flores

Berita dan Opini

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kekeliruan Pemerintah: Menyogok Rakyat dengan BLT, Melupakan Infrastruktur dan Masa Depan

20 Desember 2024   20:51 Diperbarui: 20 Desember 2024   21:06 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alih-alih memberdayakan. Kebijakan ini menciptakan mentalitas ketergantungan pada bantuan pemerintah, yang justru melemahkan potensi kemandirian masyarakat.

4. Menimbulkan Kerenggangan antara Masyarakat dengan Pemerintah serta Peran Masyarakat dalam Pembangunan Menjadi Lemah

Alih-alih membantu masyarakat, BLT sering menjadi penyebab renggangnnya hubungan masyarakat dengan penguasa yg mestinya harmonis. Banyak masyarakat merasa tidak adil dengan program ini sehingga membenci pemerintah.  Hal ini juga berpengaruh pada lemahnya peran serta masyarakat dalam pembangunan bangsa misalnya: banyak masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan karena menganggap pemerintah sebagai musuh.

Infrastruktur: Akar Kemajuan yang Terabaikan

Ketika fokus pemerintah terjebak pada BLT, kebutuhan mendesak akan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan desa, jembatan, listrik, dan air bersih sering kali terpinggirkan. Padahal aksesibilitas adalah kunci.

Infrastruktur yang baik membuka akses masyarakat ke layanan pendidikan, kesehatan, dan pasar. Tanpa infrastruktur, daerah terpencil tetap terisolasi dan terjebak dalam lingkaran kemiskinan.

Penggerak Ekonomi Lokal

Jalan yang memadai memungkinkan hasil pertanian dan produk lokal mencapai pasar lebih cepat, memotong biaya distribusi, dan meningkatkan pendapatan petani.

Pembangunan yang Berkelanjutan

Infrastruktur adalah investasi jangka panjang yang memberikan manfaat lintas generasi, jauh lebih berharga dibandingkan dengan BLT yang sifatnya sementara.

Kekeliruan dalam Menentukan Prioritas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun