Mohon tunggu...
Nusa Bunga
Nusa Bunga Mohon Tunggu... Guru - Flores

Berita dan Opini

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kekeliruan Pemerintah: Menyogok Rakyat dengan BLT, Melupakan Infrastruktur dan Masa Depan

20 Desember 2024   20:51 Diperbarui: 20 Desember 2024   21:06 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan pemerintah sering kali menjadi cermin dari visi pembangunan sebuah bangsa. Sayangnya, dalam banyak kasus, pemerintah kita tampaknya lebih fokus pada kebijakan populis seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) ketimbang memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Ketimpangan ini adalah salah satu bukti nyata bahwa kebijakan pemerintah tidak hanya kurang visioner, tetapi juga bisa dikategorikan sebagai tindakan yang "Keliru" dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan.

BLT: Solusi cepat yang mengabaikan akar masalah.

BLT sering dijadikan alat untuk meredam kegelisahan masyarakat miskin, namun hanya sebagai solusi instan tanpa efek jangka panjang.

Kebijakan ini penuh kelemahan:

1. Salah Sasaran

Banyak laporan menunjukkan bahwa penerima BLT tidak tepat, bahkan sering kali jatuh ke tangan mereka yang tidak membutuhkan. Sebaliknya, masyarakat yang benar-benar miskin justru tidak mendapatkan haknya.

2. Konsumtif dan Tidak Produktif

BLT biasanya digunakan untuk kebutuhan konsumsi sesaat, bukan untuk meningkatkan produktivitas atau kesejahteraan jangka panjang. Uang habis, masalah tetap ada.

3. Menciptakan Ketergantungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun