Genangan mengundang penyakit, membangkitkan duka yang berulang,
Sayangnya, mata kita hanya memandang, tak tergerak meski tangan tak bersilang.
Di jalan raya, kecelakaan menyapa, nyawa beradu dengan nasib,
Namun apa yang kita lakukan? Sibuk merekam, menyebarkan tanpa sebab.
Postingan viral mengisi ruang maya, jempol berlomba jadi pengamat,
Namun di dunia nyata, tak banyak yang datang memberi uluran tangan erat.
Kita hidup di dua dunia yang tak seimbang,
Peduli di layar, namun hati sering kosong tak berbilang.
Komentar pedas menghiasi linimasa tentang nasib sesama,
Tapi langkah kaki kita seolah terkunci, beku oleh rasa lupa.
Oh, di mana semangat kita dulu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!