Mohon tunggu...
Menot 79
Menot 79 Mohon Tunggu... profesional -

lahir di kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sekarang aktifitas penggerak pemberdayaan ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mempertanyakan Langkah Kementerian Pertanian Menghentikan Penyelia Mitra Tani (PMT)

11 September 2016   16:57 Diperbarui: 4 April 2017   17:18 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka pada Kamis (18/8) , beberapa perwakilan PMT dari beberapa provinsi berinisiatif mendatangi Komisi IV di gedung DPR RI dan mendatangi Dirjen PSP Kementan di wilayah Ragunan untuk menanyakan nasib PMT selanjutnya. walaupun hingga tulisan ini diposting belum ada tanggapan positif dari Komisi IV maupun Kementan sendiri. 

Rasanya setelah berjuang dan menjalankan program penumbuhan LKMA , PMT harus “disingkirkan” dari upaya mulia mengangkat derajat dan taraf hidup petani Indonesia. Kementan boleh saja mengambil keputusan menghentikan program PUAP dan penumbuhan LKMA namun harus bijak terhadap nasib 1.400 orang yang selama ini telah berjuang dilapangan.

Pengetatan anggaran yang akan  dilakukan pemerintah pusat sejatinya tidak mengorbankan nasib kehidupan 1.400 orang PMT , tenaga harian lepas  yang menjadi tulang punggung pengembangan modal kerja para petani  dalam lingkup LKMA.

Bisa jadi reaksi yang akan dilakukan PMT bisa lebih besar dan massif untuk memperjuangkan “priuk nasi” yang selama ini menjadi sumber mata pencarian. Ingat, ada anak istri PMT dirumah yang masih membutuhkan kelangsungan hidup.

#Lanjutkan PMT

#savePMT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun