Mohon tunggu...
Widianto.H Didiet
Widianto.H Didiet Mohon Tunggu... Model - Pria Tampan Pencari Cinta

Seorang pecinta seni yang mencari makan dari dunia kreatif, suka jalan jalan selama tidak menyusahkan dan tentunya sangat menikmati Wisata Kuliner sebagai kebutuhan wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Aktif di dunia fotografi sebagai praktisi, hobi dan sekaligus pengisi pundi pundi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Nude Photography

5 Oktober 2012   09:08 Diperbarui: 17 September 2015   20:29 15891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13494356091122581932

[caption id="attachment_202697" align="alignnone" width="700" caption="masih banyak stok foto yang bisa dipakai...."][/caption]


Apa sih Nude Photography?

Secara harafiah Nude Photography mempunyai arti sebuah foto yang menampilkan model telanjang. Seperti pria ataupun wanita, walau yang lebih diminati adalah model wanita dimana harus diakui lekuk tubuh wanita jauh lebih indah dari tubuh pria. Nude Photography sendiri adalah salah satu aliran yang terdapat dalam berbagai aliran foto di dunia Fotografi. Sama seperti Landscape, Makro, Satwa dan sebagainya.

Potret fotografi pertama dari seorang manusia diambil pada bulan Oktober 1839 oleh Robert Cornelius dan itu adalah potret diri. Segera setelah potret menjadi layak tayang, pembelajaran akan foto telanjang mulai dibuat, dan di antaranya adalah foto gadis-gadis muda.

Sebagai seorang fotografer, kita tidak bisa menutup mata akan adanya aliran ini. Karena sebetulnya aliran ini sangat banyak peminatnya. Akan tetapi di negara kita ini, peminat dan pelaku Nude Photography umumnya bersembunyi dan tidak menampakkan diri karena takut akan sangsi dari negara dimana hukum di negara kita belum bisa membedakan antara Seni dan Porno, juga hukuman sosial yang ditimpakan masyarakat kepada sang pelaku Nude Photography baik model atau fotografernya, seperti tak punya etika, dosa dan sebagainya.

Hal tersebut bukan hanya terjadi di negara kita, Pada masa lalu, Félix-Jacques Moulin (27 Maret 1802-12 Desember 1875) salah satu pelopor Nude Photography dari Prancis bahkan di jebloskan ke penjara. Pada tahun 1851, ia didakwa dan dihukum karena menjual dan memiliki "benda cabul". Hukumannya adalah sebulan penjara dan denda 100 franc. (Rekannya, fotografer Jules Malacrida, dikirim balik jeruji selama satu tahun dan didenda 500 franc.)

Setelah keluarnya Moulin dari penjara, ia kembali membuat foto bugil perempuan dengan sembunyi-sembunyi ,Moulin menunjukkan beberapa foto bugil wanita di Pameran Universelle di Paris pada tahun 1855. Hasilnya? Karyanya mendapat penghargaan dari kritikus seni dan menjadi pedoman bagi fotografer sesudahnya.

Berhubung gak boleh masang foto ART disini, klik kalimat ini aja ya buat ilustrasi fotonya Moulin

Edward Weston, 1886-1906 dari Highland Park, Illinois yang disebut Pelopor Fotografi Amerika Modern, juga merupakan fotografer yang melakukan Nude Photography. Walaupun karya-karyanya terdiri dari berbagai genre, Nude Photography karya Edward Weston merupakan suatu karya yang mempengaruhi perkembangan Nude Photography di Amerika sana. Awalnya dia di cemooh karena karya Nude Photographynya tapi akhirnya dunia mengakuinya.

Berhubung gak boleh masang foto ART disini, klik kalimat ini aja ya buat ilustrasi fotonya Edward Weston

Masih banyak lagi pelopor Nude Photography dunia seperti Ruth Bernhard ataupun Jerry Avenaim yang kisah hidupnya dapat di cari via google.

Sebetulnya apa sih seninya Nude Photography? Benarkah itu sebuah Seni atau Sekedar menjadikan Pornografi berkedok Seni? Mari kita perdalam.

Sekali lagi, Nude Photography adalah memotret manusia secara polos tanpa busana. Apakah cukup asal jepret saja? Tidak semudah itu. Nude Art Photography adalah sebuah tantangan, bagaimana membuat foto dari model wanita atau pria tanpa menimbulkan birahi. Itu adalah intinya.

Seorang manusia tanpa busana tentu saja dapat menimbulkan gairah bagi lawan jenisnya. Tugas seorang fotograferlah yang harus bisa menampilkan sang manusia atau sang model tidak terlihat seolah-olah "menjual" sensualitas dirinya secara mesum pada pemirsa fotonya.

Sesimple itu? tidak juga. Sang Fotografer harus bisa menjadi orang yang sangat mengerti akan lekuk tubuh dari modelnya. bagaimana aura keindahan dari tubuh model dapat di tampilkan tanpa menjadi sebuah karya yang mesum. Sungguh suatu perjuangan tersendiri.

Permasalahan yang sering terjadi bahkan menjadi penghambat adalah moralitas. Banyak sekali pemirsa foto yang tanpa tedeng aling-aling mencap semua karya Nude Photography adalah pornografi. Padahal jauh sekali perbedaan antara Art dan Porn.

Pornografi (pornography) dibuat dengan tujuan "memuaskan" pemirsa foto secara seksual. berbeda dengan Art pada Nude Photography. Sebuah karya Pornography baru bisa dibilang berhasil jika pemirsa bisa terangsang dengan karya tersebut, dimana pada  Nude Art Photography sebuah karya tidak boleh memancing birahi pemirsanya. Nude Art Photography baru bisa disebut seni jika pemirsa tidak mengalami rangsangan birahi, namun bisa menikmati keindahan dari karya yang dibuat.

Nah, Kesulitan dari Seni ini adalah perbedaan pola pikir dari para pemirsanya, dimana bisa berlaku bagi pemirsa dari sebuah komunitas, negara ataupun budaya yang mana akan mempengaruhi pola pikir dalam menilai sebuah karya seni.

Sebagai contoh, di prancis pada tahun 1851 seorang fotografer dihukum karena membuat sebuah Nude Photography. tapi lihat di tahun 2012 ini, Nude Photography disana telah diterima sebagai sebuah aliran Seni yang dihormati seiring dengan perubahan budaya dan pola pikir bangsa tersebut.

Bagaimana di negara kita? Secara jujur bangsa kita adalah bangsa yang mudah sekali terpengaruh budaya luar, apalagi soal etika, moral dan segalanya. Agama dan budaya importpun mempengaruhi budaya bangsa kita yang Timur ini. contoh, cara berbusana, pola pikir dan sebagainya.

Soal busana, sadarkah wahai bangsa Indonesia bahwa pada jaman dahulu saat Indonesia benar-benar timur (tanpa terpengaruh budaya barat) kaum wanita Indonesia itu bertelanjang dada? dengan masuknya budaya barat (baca: Budaya Luar, entah arab,cina, eropa ataupun amerika) barulah para wanita itu menutup dadanya. Bahkan budaya telanjang dada ini masih bisa ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Bukan berarti karena telanjang dada berarti tingkat perkosaan tinggi, perkosaan pada jaman dulu nyaris tidak ada,. Kaum Pria sudah biasa melihat dada terbuka sehingga tidak terjadi kekerasan seksual, bahkan di Jawa, agama asli Jawa yang saat ini disebut Kejawen, membuat orang tidak berlaku brutal dan berlaku santun. (sumber: Dharmagandul & Sabda Palon - jangan dibahas ini ya.. bukan artikel agama!)

Berhubung gak boleh masang foto ART disini, klik kalimat ini aja ya buat ilustrasi fotonya wanita Indonesia Jaman dulu..

Pola pikirpun terpengaruh dengan budaya barat yang sok bermoral. Kenapa demikian? Setelah masuknya budaya luar, bangsa kita dicekoki dengan pola pikir bahwa memperlihatkan tubuh itu berdosa, mesum, dilarang dan sebagainya tanpa melihat latar belakang budaya kita sendiri, dimana mungkin di tempat asal budaya luar itu berada, jangankan melihat dada telanjang, melihat betis saja sudah bisa mengakibatkan perkosaan. Berbeda dengan budaya kita yang sudah santun dari dahulu kala. Akibat dari pengaruh budaya luar tersebut kini banyak sekali pemirsa foto yang tanpa mempelajari tentang seni, mencap bahwa Nude Photography adalah sebuah Pornography yang tidak layak ditayangkan bahkan disaksikan.

Nah, maka dari itu, sangat tidak mudah menyamakan persepsi apakah Nude Photography itu adalah porno atau tidak. Semua tergantung dari kemajuan pola pikir dari sang pemirsa, yang mana sangat dipengaruhi oleh komunitas, negara ataupun budaya dimana sang pemirsa itu hidup.

Itu dari segi pola pikir. Tapi sebagai seorang hamba seni, terutama fotografi. Kita harus melepas semua jubah yang menghambat penerimaan akan karya seni ini agar kita bisa benar-benar mempelajari salah satu aliran dari dunia fotografi yang kita cintai.Dimana dengan mempelajari semua aliran dari fotografi, kita akan menambah ilmu yang kita miliki. Bahkan di dunia fotografi profesionalpun tidak tertutup kemungkinan kita akan menerima job berupa Nude Art Photography.

Semuanya adalah pilihan. Tak ada paksaan dari seni, apapun alirannya. Yang berbicara adalah rasa. Rasakan dulu tanpa batasan yang membelenggu. Baru katakan dengan jujur dari hati; Apakah itu Pornografi atau Keindahan Seni.

Salam Jepret


Widianto H Didiet


Oktober 2012

andaikan jaman dulu sudah ada kamera, Michael Angelo gak bakal capek2 nggambar ini (klik ya!)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun