Mohon tunggu...
Endah Asmowidjoyo
Endah Asmowidjoyo Mohon Tunggu... Administrasi - Lifestyle blogger

Tidak perlu membuktikan apapun pada orang lain. Hidup adalah keputusan pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Palipap dan Sang Penabur Serbuk Sari

4 November 2016   22:40 Diperbarui: 4 November 2016   23:01 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Selamat datang, Palipap. Senang kau bisa memenuhi undanganku.” Putri Shya menyambut kedatangan tamunya.

“Suatu kehormatan dapat memenuhi undangan Tuan Putri.” jawab Palipap.

Dua orang peri berdiri di salah satu sisi singgasana. Mereka adalah Rhu dan Qyo, peri yang bertengkar karena memperebutkan predikat sebagai Sang Penabur Serbuk Sari. Putri Shya baru saja naik tahta dan sebelum ini Sang Penabur Serbuk Sari adalah mereka yang dipilih oleh raja. dan sebagai penasihat istana, pendapat Palipap selalu ditunggu-tunggu.

“Ehem..” suara Qyo menghentikan percakapan dua orang paling berpengaruh dalam kerajaan. Qyo adalah peri tua, sering berkata kasar dan keras kepala. Jenggot putihnya menggelayut di atas perutnya yang sedikit gembul.

“Apa sudah selesai bincang-bincangnya? Bisa kita mulai acara utamanya sekarang?” tanya Qyo sarkastik.

“Baiklah. Pagi ini Qyo dan Rhu menemuiku dan bertanya tentang ‘Siapa yang paling berhak untuk menjadi seorang Penabur Serbuk Sari?’. Apa kau memiliki pendapat mengenai hal ini, Palipap?” tanya Putri Shya.

Palipap tersenyum bijak. Semua yang berada di ruangan semakin penasaran.

“Mudah saja, Putri Shya. Tentu saja Qyo adalah peri yang paling berhak melakukannya. Bukankan begitu, Kawan?” Palipap tersenyum ke arah Qyo. Wajah Qyo memerah karena bangga.

“Kau benar, Sobat. Terima kasih telah berkata jujur.” ujar Qyo penuh kemenangan. Putri Shya gelisah di atas singgasananya, wajahnya terlihat bingung.

“Hemh.. Palipap, apakah kau punya penjelasan mengenai pendapatmu?” tanya Putri Shya.

“Maafkan saya, Putri Shya. Qyo adalah peri yang berpengalaman. Dia mengetahui seluk beluk bukit lebih dari siapapun. Bahkan jika dibanding dengan saya. Dia akan menjadi Penabur Serbuk Sari yang hebat.” jelas Palipap. Putri Shya tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun