Mereka membaringkan Nina di kasur, Meylani langsung panik melihat putrinya yang nampak pucat dan kedinginan. Dengan telaten dia mengompres dahi anaknya dengan air hangat sambil memijit-mijit kaki dan tangannya. Saat ditanya kenapa dia bisa tidur di kebon salak, Nina hanya menjawab kalau dia tidak mau sekolah.
Setelah kejadian hari itu, Nina jatuh sakit. Badannya panas dan menggigil. Disamping itu dia juga terus mengigau siang dan malam.
 "Aku gak mau sekolah.... aku gak mau sekolah."
Kasmidi dan Meylani tidak begitu menghiraukan igauan anaknya. Bagi mereka itu hal biasa karena Nina memang sering mengigau saat tidur. Dan urusan dia bisa tidur di kebon, mereka menyimpulkan bahwa hal itu terjadi karena Nina tidur sambil berjalan.
Suatu malam, di hari kedua Nina sakit, Meylani datang ke kamarnya untuk mengecek apakah Nina sudah baikan apa belum.
"Sudah turun rupanya panas kamu, besok sekolah ya Nin," katanya sambil bolak-balik menempelkan telapak tangan di dahi anaknya. "Udah dua hari kamu gak masuk, nanti kamu ketinggalan pelajaran."
Nina terkejut mendengar perkataan ibunya. Bagaimana ini, batinnya. Malam itupun dia memikirkan seribu satu cara supaya besok dia tidak sekolah. Yang pasti dia tidak akan sembunyi di balik pohon-pohon salak lagi karena sudah ketahuan.
Esoknya, pukul 5 pagi Nina mengendap-endap keluar dari kamarnya sambil membawa sarung kesayangannya. Seperti biasa dia membuka pintu belakang dengan pelan dan berjalan menuju kebon. Kali ini yang jadi sasarannya adalah kebon pisang, letaknya tidak jauh dari kebon salak. Namun sayang, misinya kali ini ketahuan sama Uwak Lastri yang sedang mengambil air wudlu di sumur belakang rumahnya. Uwak Lastri sampai harus mengambil senter untuk memastikan bahwa yang dilihatnya itu benar si Nina. Dilihatnya si anak itu berjalan menjauh sampai akhirnya menghilang di antara pohon-pohon pisang. Tanpa pikir panjang, Uwak Lastri langsung menerobos masuk ke rumah Kasmidi.
 "Kas, Mel, bangun, bangun Kas, bangun."
"Lastri!, ngapain kamu disini?," Kasmidi terkejut bukan main melihat adiknya ada di kamar.
"Lastri!, ngapain kamu?" Meylani juga tak kalah terkejut.