Mohon tunggu...
Memei Landak
Memei Landak Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tombol di Kepala

12 Oktober 2015   10:56 Diperbarui: 12 Oktober 2015   10:56 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Jangan seperti Mbak Ropi! Jangan dekat-dekat Mbak Ropi, jauhi!!

Seperti tersihir Simbok juga ikut latah, jadi lebih banyak nerimo, tidak banyak menuntut dan Aku tahu itu sama sekali bukan wataknya. Mbak Ropi tidak lagi banyak diperintah, diwajibkan mengerjakan ini-itu. Aku tidak suka karena itu mengubah Mbak Ropi menjadi manja dan pemalas.

Mbak Ropi tidak perlu lagi masak di dapur, menggosok perabot hitam, mencari kayu bakar, dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Praktis ia menjadi putri manja dan yang membuatku tak habis pikir adalah orang-orang malah semakin mengelu-elukannya, tidak  seorang pun  keberatan dengan kemanjaannya itu, kecuali aku.

Yang dulu jadi tugasnya, kini jadi tugasku. Aku benci Mbak Ropi!!

Aku benci hidup dalam bayang-bayangnya. Terlebih setelah ia mendapat beasiswa kuliah di salah satu kampus ternama di Jogja. Aku benci melihatnya diperlakukan berbeda, spesial dibangga-banggakan, tapi mau bagaimana lagi itu sudah menjadi nasibnya.

Anehnya sebenci apapun pada Mbak Ropi, Aku tidak bisa benar-benar membencinya. Ada  yang menggelitik di kepala, sesuatu yang memaksaku memutar otak, mengatur perasaan. “ Mungkin suatu saat aku  membutuhkan bantuannya.” Mungkin.

Sesuatu yang sebenarnya entah kenapa melawan batin. Tapi bukankah pikiran dan perasaan biasa disesuaikan ? mengikuti keadaan, sesuai kebutuhan, iya, kan ? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun