Mohon tunggu...
Imeldha Huang
Imeldha Huang Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar, Praktisi Pendidikan, Penikmat Seni dan Sastra

...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandemi: Pengungkit Kebangkitan Pendidikan

19 Desember 2022   16:19 Diperbarui: 19 Desember 2022   17:09 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingat bahwa untuk mengajar kita perlu belajar, dan mengajar juga merupakan proses belajar. Selalu mengeluh akan beban pekerjaan dan adaptasi yang menyita waktu tidak menjadikan kita menjadi guru yang layak, tidak menjadikan kita menjadi figur yang dapat digugu dan ditiru. 

Mari menjadi guru yang bergerak di depan, menunjukkan jalan dan menjadi contoh dalam belajar. 

Mari menjadi guru yang belajar bersama peserta didik, memahami setiap anak dengan semua tantangan mereka, dan memberi arahan, memberi semangat, dan menggerakkan mereka untuk tumbuh dan berkarya. 

Mari menjadi guru yang selalu ada untuk memberi dukungan, dimana saat anak didik kita tertinggal, terjatuh, atau terseok-seok, kita ada di sana untuk menjaga dan menguatkan mereka.

Kalau kita orang tua, yuk ingat bahwa pendidikan mulai dari rumah.

Apa pun yang diajarkan di sekolah, pembiasaan yang diterapkan di sekolah, dan upaya pendidikan di sekolah, semuanya membutuhkan dukungan dan kesepahaman dari orang tua. Jadi kalau ada yang tidak nyaman dan kurang cocok, komunikasi dan saling memahami jauh lebih bermanfaat dibanding komplain dan saling menyalahkan. 

Mari menjadi orang tua yang menyadari bahwa mengirimkan anak ke sekolah bukan berarti melepas tugas pendidikan pada sekolah, namun memberi kesempatan pada anak untuk belajar bermasyarakat dan beradaptasi pada lingkungan selain di rumah, sementara pendidikan karakter, kepribadian, dan kesempatan belajar pengetahuan sangat dipengaruhi dari rumah dan keluarga. 

Mari menjadi orang tua yang mengayomi, namun memberi kesempatan pada anak untuk mencoba dan gagal, lalu bertanggung jawab pada apa yang mereka lakukan, karena itu yang mereka butuhkan nanti di masa mendatang, karena tak selamanya ada kita yang membantu mereka menyelesaikan masalah-masalah mereka.

Kalau kita peserta didik, yuk belajar caranya belajar, bukan sekedar belajar untuk ulangan. 

Yuk melihat setiap tantangan dan kesulitan sebagai cara kita menjadi lebih terampil. Belajarlah mengambil keterampilan hidup dari setiap proses belajar kita. 

Yuk gunakan kesempatan belajar sebagai lapangan untuk berlatih, memperkaya keterampilan dan memperkuat kepribadian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun