Mohon tunggu...
Mel Liza
Mel Liza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa akif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan antara Etika dan Pendidikan Ilmu Jiwa (Psikologi) dalam Islam

27 Juni 2023   17:27 Diperbarui: 27 Juni 2023   17:31 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

HUBUNGAN ANTARA ETIKA DAN PENDIDIKAN ILMU JIWA(PSIKOLOGI) DALAM ISLAM

 

Meliza Fakultas Ushuluddin Dan Studi Agama UIN Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi, Indonesia 

Email:Meliza12@gmail.com 

Abstrak :

Pembahasan ini dilatar belakangi oleh adanya hubungan etika dan ilmu jiwa(psikologi) dalam diri manusia dalam konteks islam. Setiap etika sudah menjadi hal yang paling penting bagi dalam jiwa seseorang dan dalam etika banyak hal yang harus dipelajari perilaku baik, tentang jiwa psikologi, atau sudi yang membahas tentang pikiran,perilaku,dan pengalaman manusia, saling berkaitan dan saling melengkapi dalam islam, serta hubungan etika dan ilmu jiwa. Penulis juga beranggapan bahwa banyak sekali kerusakan etika dan ilmu jiwa. Adapun tujuan penulisan dalam jurnal ini untuk mengetahui pengertian etika dan ilmu jiwa serta contoh dan hal yang berkaitan dari etika dan ilmu jiwa serta bagaimana hubungan etika dan ilmu jiwa(psikologi) dalam islam. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara, observasi, studi kasus dan analisis dokumen. Artikel ini juga menjelaskan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam islam dan sosial baik sisi negative dan positive. 

Kata kunci: Etika, Pendidikan, Ilmu Jiwa.

Abstract:

This discussion is motivated by the relationship between ethics and psychology (psychology) in humans in the Islamic context. Every ethics has become the most important thing for a person's soul and in ethics there are many things that must be learned about good behavior, about the soul of psychology, or studies that discuss thoughts, behavior, and human experience, interrelated and complementary in Islam, as well as relationships ethics and psychology. The author also thinks that there is a lot of damage to ethics and psychology. The purpose of writing in this journal is to find out the meaning of ethics and psychology as well as examples and related matters from ethics and psychology and how the relationship between ethics and psychology (psychology) in Islam. The method used is a qualitative approach with interviews, observation, case studies and document analysis. This article also explains about the values contained in Islam and social both the negative and positive sides. 

Keywords: Ethics, Education, Psychology. 

PENDAHULUAN 

Hubungan Etika Dan Ilmu Jiwa (Psikologi) Dalam Islam 

Etika dapat diartikan sebagai akal pikiran(cara berfikir) dipahami sebagai ilmu yang menjelaskan tentang arti baik dan buruk perbuatan manusia dan apa yang seharusnya yang kita perbuat sebagai manusia. Etika dapat dikaitkan dengan 

1. Esensi dan dasar perbuatan 

2. Keputusan yang benar dan salah 

3. Prinsip prinsip yang mendasari klaim bahwa hal-hal tersebut, secara moral,terpuji atau tercela. 

Manusia harus memiliki etika dalam dirinya karena dengan etika orang bisa menilai bagaimana diri kita dimata orang lain. 

Sedangkan psikologi atau ilmu jiwa yang diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Ilmu psikologi diartika sebagai ilmu yang mempelajari mind(pikiran) namun dalam perkembangannya, kata mind berubah menjadi behavior (tingkah laku) sehingga psikologi didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. (Alex Sobur, 2011, hlm.20) Dalam jurnal yang singkat ini, penulis akan menggali relasi hubungan antara etika dan ilmu jiwa(psikologi) dalam islam sehingga diharapkan dapat memberi pelajaran untuk semua manusia bagaimana cara kita beretika dan hubungannya dengan ilmu jiwa (psikologi) dan bagaimana mengimplemantasikannya dalam sehari-hari. 

PEMBAHASAN 

Etika (tingkah laku) Manusia Etika adalah tingkah laku (akal pikiran) etika dapat berupa aturan,norma,kaidah dan tatacara yang digunakan dalam melakukan sebuah perbuatan dan tingkah laku. Secara terminologis menurut Endang Syaifuddin Anshari, etika berarti perbuatan dan ada sangkut pautnya dengan kata-kata khuliq (pencipta) dan makhluq (yang diciptakan). Akan tetapi ditemukan juga penegrtian etika berasal kata jamak Bahasa Arab "Akhlaq" kata mufradatnya adalah khulqu yang berarti 1. Sajiyyah : perangai 2. Mur,uah : budi 3. Thabi'in : tabiat 4. Adab : adab (kesopanan). (Muhammad Alfan, 2011, hlm 21) 

Pengertian etika 

Etika atau ethics berasal dari kata-kata yunani, ethos artinnya (kebiasaan) etika dapat berupa aturan,norma,kaidah dan tatacara yang digunakan dalam melakukan sebuah perbuatan dan tingkah laku. Dimanapun kita berada, kapanpun hal itu terjadi kita past ikan mendapatkan ganjarannya(sanksi). Seperti dalam firman Allah dalam Al-Qur'an: 

Artinya: "....padahal Allah maha menyaksikan apa yang kamu kerjakan." (Q.S AliImran ayat 96) 

Ciri ciri etika islam 

* Islam berpihak pada teori pada etika yang bersifat fitri. Artinya semua manusia pada hakikatnya baik muslim maupun bukan non-muslim memiliki pengetahuan fitri tentang baik dan buruk. 

* Moralitas dalam islam disandarkan pada keadilan, yakni mendapatkan segala sesuatu pada porsinya. 

* Tindakan etnis ini sekaligus dipercayai bahwa pada puncaknya akan menghasilkan kebahagian bagi pelakunya. 

* Tindakan bersifat rasional. 

* Etika islam bersumber pada prinsip-prinsip keagamaan. (Muhammad Alfan, 2011, hlm.23) 

Pengertian ilmu jiwa(psikologi) 

Psikologi berasal dari bahsa Yunani, psyche yang artinya jiwa, dan logos artinya ilmu pengetahuan. Jadi, secara etimologis, psikologi artinya ilmu yang mempelajari jiwa, baik mengenai gejala, proses maupun latar belakangnya. Dapat dipahami pula psikologi bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki secara ilmiah kehidupan dan jiwa manusia secara tingkah laku yang ditimbulkan oleh faktor-faktor kejiwaan yang hubungannya dengan keadaan sekitar serta proses adaptasi terhadap lingkungan. (saefullah, 2012, hlm 1-2) 

Kata psikologi banyak dikaitkan dengan kata behaviorisme kerena keduanya membahas tentang prilaku manusia. Behaviorisme adalah teori psikologi yang membicarakan tentang prilaku manusia dapat dipelajari melalui pengamatan objektif, sedangkan ilmu jiwa(psikologi) adalah studi tentang pikiran, prilaku dan kondisi mental manusia. Namun psikologi dan behaviorisme memilik perbedaan yaitu Dalam behaviorisme menggunakan metode eksperimen digunakan untuk menguji dugaan tentang perilaku manusia dan juga hanya mengamati prilaku secara langsung mengabaikan proses mental yang tak terlihat.   Sedangkan ilmu jiwa(psikologi) menggunakan metode observasi, wawancara dan tes psikologis, mempelajari mental seperti persepsi, pemikiran, dan emosi . 

Defenisi psikologi menurut para ahli

 1. Menurut Robert S. Woodworth dan Marquis DG (1957:7) dalam bukunya psychology: "Psychology is the scientific studies of individual activities relation to the inveronmen" (psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas atau tingkah laku indivdu dengan hubungan alam sekitarnya).

 2. Menurut ernest hilgert(1957) dalam bukunya introduction to psychology: "Psychology may be definied as the studies the behavior of men and other animal" etc. (psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya). 

Defenisi diatas menunjukan rentangan makna psikologi dalam berbagai prespektif. Perbedaan dalam psikologi muncul karena perkembangan psikologi itu sendiri beberapa ahli beranggapan bahwa psikologi hanya tertarik pada perilaku yang tampak saja (alex sobur, 2003, hlm 32-33) 

Teori-teori dalam psikologi Beberapa 

Aliran yang terkemuka dengan teorinya masing-masing yang akan dikemukakan dibawah ini Elementisme dan strukturalisme aliran ini adalah aliran yang diajukan oleh W.Wundt (1832-1920) dari laboratoriumnya di leipzing. Wundt pada masa itu (1879) sangat mengutamakan Pendidikan tentang sturuktur kejiwaan manusia dan ia mendapati bahwa jiwa manusia itu terdiiri dari berbagai elemen(bagian) seperti pengindraan, perasaan, ingatan dan sebagainya. Masing-masing elemen itu dikaitkan dengan lain oleh asosiasi. Oleh karena itu aliran Wundt dinamakan elementisme, strukturalisme, dan juga asosiasionisme. (Sarlito W Sarwono, hal 6)

Hubungan etika dan ilmu jiwa (psikologi) 

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk dalam berperilaku. Sementara itu, ilmu jiwa adalah ilmu mempelajari tentang prilaku manusia dan proses mental. Sehingga Erika dan ilmu jiwa itu memiliki hubungan yang erat terutama dalam konteks islam. 

Hal hal yang menjadikan etika dan ilmu jiwa saling berhubungan: 

a. Penerapan etika dalam praktik ilmu jiwa . 

Etika dapat diterapkan dalam praktik ilmu jiwa seperti konteks terapi psikologi. Misalnya seorang terapis harus mematuhi standar etika dalam praktiknya seperti menjaga privasi atau rahasia klien. 

b. Pengaruh etika pada sikap atau tingkah laku manusia 

Etika dapat mempengaruhi sikap manusia termasuk kedalam ilmu jiwa. Misalnya perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dapat mempengaruhi tindakan yang akan diperbuat. 

c. Mempengaruhi lingkungan 

Pada etika dan perilaku manusia Lingkungan juga dapat mempengaruhi perbutan atau etika seseorang, termasuk juga kontes jiwa. Misalnya, lingkungan yang mendukung nilai-nilai khusus yang dapat mempengaruhi tingkah laku manusia yang selalu berkembang. 

Hal negatif dan positif dalam etika

Etika adalah kajian tentang moralitas dan nilai-nilai yang mengatur perilaku manusia. Dalam etika terdapat hal-hal positif dan negatif yang dapat mempengaruhi perilaku manusia. 

Hal Positif dalam Etika: 

1. Memperkuat nilai-nilai moral: 

Etika membantu memperkuat nilai-nilai moral dalam masyarakat. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk hidup dengan lebih baik dan saling menghargai satu sama lain. 

2. Meningkatkan kualitas hidup Etika juga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Dengan mengikuti prinsip-prinsip etika, manusia dapat hidup dengan lebih damai, bahagia, dan sejahtera. 

3. Membangun kepercayaan: Etika juga dapat membantu membangun kepercayaan antara individu atau kelompok. Dengan mengikuti prinsipprinsip etika, manusia dapat membangun hubungan yang lebih baik dan saling percaya satu sama lain. 

Hal Negatif dalam Etika: 

a) Pelanggaran hak asasi manusia: 

Salah satu hal negatif dalam etika adalah pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini terjadi ketika seseorang atau kelompok tidak menghormati hak-hak dasar individu atau kelompok lainnya. 

b) Korupsi: 

Korupsi adalah tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip etika. Hal ini terjadi ketika seseorang atau kelompok menggunakan kekuatan atau memposisikan mereka untuk keuntungan pribadi tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat. Hubungan Etika Dan Ilmu Jiwa (Psikologi) Dalam Islam (Meliza,2023) 

c) Diskriminasi: 

Diskriminasi adalah tindakan yang tidak adil terhadap individu atau kelompok tertentu. Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip etika yang menghargai keadilan dan keadilan. 

Hubungan antara etika dan ilmu jiwa dalam Islam 

Beberapa hal yang dapat dibahas tentang etika dan ilmu jiwa: 

1. Hubungan antara etika dan ilmu psikologi dalam islam Dalam Islam, etika dan ilmu jiwa saling terkait. Etika membahas sistem nilai (moral) yang berlaku, sedangkan ilmu jiwa membahas perilaku manusia. Kedua bidang ini saling terkait karena nilai moral yang dianut oleh seseorang dapat mempengaruhi perilakunya. 

2. Hubungan antara etika dan ilmu psikologi dari perspektif filsafat Etika dan ilmu psikologi juga saling terkait dari perspektif filsafat. Etika merupakan filsafat atau pemikiran rasional-kritis dan mendasar tentang ajaran dan pandangan moral, sedangkan ilmu psikologi membahas tentang perilaku manusia. Kedua bidang ini saling terkait karena etika dapat mempengaruhi perilaku manusia yang kemudian dapat dipelajari oleh ilmu psikologi. 

3. Etika dalam konteks keindonesiaan Etika juga dapat dipelajari dalam konteks keindonesiaan. Etika membahas sistem nilai (moral) yang berlaku, dan nilai-nilai tersebut dapat berbeda-beda di setiap negara. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari etika dalam konteks keindonesiaan agar dapat memahami nilai-nilai moral yang berlaku di Indonesia. 

4. Etika yang harus dimiliki seorang entrepreneur Seorang entrepreneur harus memiliki etika yang baik agar dapat sukses dalam bisnisnya. Beberapa etika yang harus dimiliki seorang entrepreneur antara lain kejujuran, taat hukum, komitmen, dan menepati janji.

 5. Etika penelitian Etika juga sangat penting dalam penelitian. Beberapa penelitian etika yang harus dipahami antara lain menjaga perbuatan dan tindakan yang bertanggung jawab dalam penelitian, mendorong publikasi dan pengakuan, menjaga pemberian kredit yang adil dan seimbang, dan menjaga peralatan ilmiah dan alat bantu lainnya. Etika penelitian sangat penting untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang benar dan bertanggung jawab. 

Contoh etika dan contoh macam macam ilmu jiwa

Contoh macam-macam etika: 

1. Etika Bisnis: Etika bisnis membahas tentang prinsip-prinsip moral dalam dunia bisnis, seperti kejujuran, integritas, tanggung jawab sosial, dan lain-lain. 

2. Etika Medis: Etika medis membahas tentang prinsip-prinsip moral dalam dunia medis, seperti hak pasien, privasi, kepercayaan, dan lain-lain. 

3. Etika Lingkungan: Etika lingkungan membahas tentang prinsip-prinsip moral dalam hubungan manusia dengan lingkungan hidup, seperti pelestarian sumber daya alam, pengurangan polusi, dan lain-lain. 

4. Etika Komputer: Etika komputer membahas tentang prinsip-prinsip moral dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, seperti privasi data, keamanan siber, dan lainnya. 

Berikut adalah beberapa contoh macam-macam ilmu jiwa: 

1. Psikologi Klinis: Psikologi klinis mempelajari tentang diagnosis dan pengobatan gangguan mental pada individu. 

2. Psikologi Sosial: Psikologi sosial mempelajari tentang interaksi sosial antara individu atau kelompok dalam berbagai situasi. 

3. Psikologi Perkembangan: Psikologi perkembangan mempelajari tentang perubahan perilaku dan proses mental yang terjadi pada individu dari masa bayi hingga dewasa. 

4. Psikologi Kognitif: Psikologi kognitif mempelajari tentang proses mental seperti persepsi, perhatian, ingatan, dan pemecahan masalah. Penyebab rusaknya etika dan metal jiwa Etika di zaman sekarang sangat memprihatinkan bukan hanya untuk remaja tetapi untuk semua usia. 

Beberapa penyebab rusaknya etika dan psikologi antara lain: 

Penyebab rusaknya etika 

a) Perkembangan teknologi Teknologi juga menjadi penyebab rusaknya etika karena dengan teknologi membuka jalan seperti penyebaran informasi palsu atau hoaks yang dapat merusak diri seseorang. 

b) Tindakan dari seseorang Jika seseorang merasa tidak dihargai maka mereka bisa saja melakukan sesuatu diluar kendali. 

c) Factor lingkungan Seseorang akan melakuka perbuatan yang tidak baik tetapi dalam tindakannya dia merasa bahwa itu di teriiman saja dalam lingkungannya, sehingga tindakan atau prilaku tersebut menjadi sebuah kebisaan. 

Penyebab rusaknya psikologi 

Penyebab psikologi dikategoriikan menjadi 2 yaitu factor internal dan factor aksternal 

a) Faktor eksternal :Mengacu pada faktor lingkungan atau situasional yang dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Diantaranya adalah faktor sosial, budaya, dan ekonomi. Misalnya, seseorang yang mengalami kemiskinan, diskriminasi, atau isolasi sosial mungkin berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental. Selain itu, peristiwa traumatis seperti pelecehan, kekerasan, atau bencana alam juga dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan psikologis seseorang. 

b) Faktor internal Dapat dikaitkan dengan berkontribusi pada penurunan kesejahteraan psikologis seseorang termasuk penyalahgunaan zat, penyakit atau rasa sakit kronis, dan gangguan tidur. Penyalahgunaan zat dapat menyebabkan gejala kecanduan dan penarikan diri yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Penyakit atau rasa sakit kronis dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan tekanan emosional yang dapat menyebabkan depresi atau kecemasan. Gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang dengan menyebabkan kelelahan dan mudah tersinggung.

 c) Kesimpulannya, ada berbagai faktor internal dan eksternal yang dapat berkontribusi pada penurunan kesejahteraan psikologis seseorang. Penting bagi individu untuk mencari bantuan profesional jika mereka mengalami gejala penyakit mental. 

PENUTUPAN 

1. Etika dapat diartikan sebagai akal pikiran(cara berfikir) dipahami sebagai ilmu yang menjelaskan tentang arti baik dan buruk perbuatan manusia dan apa yang seharusnya yang kita perbuat sebagai manusia. Dan ciri ciri etika dalam islam. 

2. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki secara ilmiah kehidupan dan jiwa manusia secara tingkah laku yang ditimbulkan oleh factor-faktor kejiwaan yang hubungannya dengan keadaan sekitar serta proses adaptasi terhadap lingkungan. 

3. Hal negative dan positif dalam etika Hal positif etika: 

* Memperkuat nilai-nilai moral.   

* Meningkatkan kualitas hidup Etika juga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. 

* Membangun kepercayaan. Hal Negatif dalam Etika 

* Pelanggaran hak asasi manusia. 

* Korupsi. 

* Diskriminasi. 

4. Hubungan etika dan psikologi 

* Penerapan etika dalam praktik ilmu jiwa. 

* Pengaruh etika pada sikap atau tingkah laku manusia. 

* Mempengaruhi lingkungan pada etika dan perilaku manusia. 

5. Hubungan etika dan ilmu psikologi, Penerapan etika dalam praktik ilmu jiwa ,Pengaruh etika pada sikap atau tingkah laku manusia, Mempengaruhi lingkungan pada etika dan perilaku manusia. 

6. Contoh etika dan contoh macam macam ilmu jiwa 

Contoh macam-macam etika: 

1. Etika Bisnis 

2. Etika Medis 

3. Etika Lingkungan 

4. Etika Komputer 

Contoh macam-macam ilmu jiwa: 

1. Psikologi Klinis 

2. Psikologi Sosial 

3. Psikologi Perkembangan 

4. Psikologi Kognitif 

7. Penyebab rusaknya etika dan metal jiwa Penyebab rusaknya etika 

* Perkembangan teknologi ,tindakan dari seseorang ,factor lingkungan 

* Penyebab rusaknya psikologi 

* Penyebab psikologi dikategoriikan menjadi 2 yaitu factor internal dan factor aksternal. 

Referensi 

Saefullah,(2012). Psikologi perkembangan dan Pendidikan. Bandung. pustaka setia 

Sobor Alex, (2023) Psikologi umum. Bandung:Pustaka Setia. 

Sujanto Agus, (2004) psikologi umum. Jakarta: Bumi Aksara. 

Alfan Muhammad, ( 2011) filsafat etika islam. Bandung: Pustaka Setia 

Sarwono Sarlito wirawan (2009) pengantar psikologi umum. Jakarta, Rajawali pers. 

Data Stanford Encyclopedia of Philosophy 

https://plato.st https://plato.stanford.edu/ 

Data Etika Dibuka https://ethicsunwrapped.utexas.edu/ 

Data Jurnal Etika https://www.springer.com/journal/10892

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun