Mohon tunggu...
Mellenia Apsari
Mellenia Apsari Mohon Tunggu... Dokter - Writer

cari ketenangan dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bukan Co-Ass Namanya Kalau - Tidak Bingung Sendiri (episode 1)

17 Agustus 2024   21:46 Diperbarui: 26 Agustus 2024   19:14 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pinterest dan Canva

"Iya, betul."

"Terus, kalau sesak terus di rumah, bapak obati dengan apa?"

"Biasa saya pake inhaler atau saya pake oksigen." Lagi-lagi saya bingung dengan kata oksigen. Apakah maksudnya pasien ini ke rumah sakit?

"Maksudnya pak? Bapak sering ke IGD dan ditangani dengan oksigen atau bagaimana?" Lihat, kelihatan sekali bodohnya pertanyaan ini. Hahahaha

"Tidak, saya punya tabung oksigen dirumah. Jadi kebetulan sudah habis oksigennya, saya dibawa ke rumah sakit lah sekarang. Biasanya kalau sudah lega di IGD, saya diperbolehkan pulang tapi kali ini saya diarahkan untuk dirawat saja." Oh, begitu rupanya. Harap maklum saya pikir waktu itu tabung oksigen tidak diperjual belikan hingga diperbolehkan dibawa ke rumah. Harap maklum banget ini si "dek co-ass" satu ini dapat ilmu baru. Hampir saja tersesat sendirian yang selalu berkutat dengan sesak sejak satu tahun lalunya, hampir juga malu sendirian.

Lega sudah dengan jawabannya, menemukan inti permasalahannya. Saya pun melanjutkan anamnesa menggali pertanyaan bagaimana sifat sesaknya, nama obatnya dan beranjak ke keluhan lainnya. Syukurlah apabila si bapak tidak susah berbicara karena sesaknya.

Bukan "co-ass" namanya kalau tidak bingung, tapi tiba-tiba saja bisa dapat ilmu baru dengan sendirinya. Baru tahu pula kalau pasien bisa punya tabung oksigen di rumah. Caranya bagaimana, jangan tanya saya teman-teman. Saya gak tahu juga caranya hahaha.

Usut punya usut, pasien tersebut merupakan pasien PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik). Terakhir di foto rontgen dada sekitar 5 bulan lalu. Terlihat jelas gambaran PPOK nya. Mungkin kembali dirawat inap untuk di check kembali rontgen dadanya sembari mencari tahu keluhannya yang selalu saja dirasakan hampir tiap hari. Memang PPOK tidak bisa diatasi dengan oksigen saja, karena sudah terlanjur terperangkap karbon monoksida di paru-parunya dan sulit keluar melalui jalan napas. Sehingga satu-satunya cara adalah dengan membuka jalan napas menggunakan nebulizer dan obat pelega.

Faktornya apa tuh? Merokok kawan, hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun