Mohon tunggu...
Meliya Jayanti
Meliya Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Komunikasi. Aktif dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Media Masa Dalam Komunikasi Politik

14 Januari 2024   19:32 Diperbarui: 16 Januari 2024   22:59 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Meliya Jayanti (23010400168)

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Komunikasi

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Dr. Nani Nurani Muksin, M.Si.

Prodi : Ilmu Komunikasi, FISIP dan UMJ.

Media massa sangat penting untuk komunikasi politik di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi. Di era moderen, media massa memainkan peran penting dalam penyebaran informasi, pembentukan opini publik, dan pengaruh terhadap sikap politik masyarakat. Peran media massa dalam menyebarkan informasi politik telah berubah seiring kemajuan teknologi. Media massa dapat menyampaikan informasi politik disampaikan kan secara cepat, serentak dan selintas kepada jutaan orang dengan cepat dan efektif melalui berbagai media, baik cetak seperti (surat kabar, majalah), atau (radio, televisi, dan media sosial). Oleh karena itu, media massa dapat berfungsi sebagai alat yang berguna untuk memengaruhi pemikiran dan sikap politik masyarakat. 

Media massa juga berperan penting dalam membantu masyarakat dan pemimpin politik berbicara tentang politik. Media massa memungkinkan para pemimpin politik berkomunikasi secara langsung dengan publik melalui wawancara, debat, atau liputan langsung. Ini juga memungkinkan mereka untuk menjawab kritik dan pertanyaan masyarakat. Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi langsung dari sumbernya sendiri dan mempengaruhi bagaimana para pemimpin membuat keputusan politik.

Peran media massa dalam komunikasi politik, bagaimanapun, juga memiliki tantangan dan ancaman. Salah satunya adalah masalah keobjektifan dan keberimbangan informasi. Pengaruh politik dan ekonomi dapat memengaruhi konten media. Media massa cenderung memberikan liputan yang tidak seimbang atau terhadap satu pihak politik, yang dapat menyebabkan manipulasi informasi dan persepsi publik. Menurut Lazarsfed dan Merton ( 1948/1960) mengakui bahwa media massa bisa " menghasilkan status tantangan isu-isu publik, orang, organisasi, dan gerakan sosial."

Media Massa Memainkan Peran Penting dalam Pengaruh Politik

Dalam konteks komunikasi politik, media masa memiliki peran penting sebagai sumber informasi dan ruang publik bagi diskusi dan debat. Media massa berfungsi sebagai fasilitator pada proses komunikasi politik. Media massa menyediakan platform untuk pemerintah dan partai politik menyampaikan pesan mereka kepada masyarakat melalui berbagai jenis konten seperti berita, artikel, editorial, wawancara, dan iklan politik.

Media massa juga bertindak sebagai penyedia informasi untuk masyarakat. Melalui penyajian berita dan liputan politik, media masa memberikan informasi yang penting bagi warga negara dalam membentuk opini dan mengambil keputusan politik yang tepat. Media massa memiliki tanggung jawab untuk menyajikan berita secara objektif dan akurat, sehingga dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap isu-isu politik. Dalam fenomena demokrasi ini, peran media dalam mendefinisikan isu-isu strategis dan mengarahkan ke arah mana partisipasi diberikan, menjadi sangatlah penting.

media massa mampu bersikap netral terhadap isu- isu publik, sangat membentuk masyarakat berpikir kritis dalam mengambil keputusan. Masyarakat akan mendapatkan informasi yang objektif dan berimbang, sehingga mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap isu-isu tersebut, dan menentukan pilihan politiknya berdasarkan kemampuan menyerap informasi dari media. media massa cenderung berpihak pada golongan tertentu saja, maka media menjadi bersifat partisan, informasi yang di sampaikan menjadi tidak seimbang. Kerap justru berisi stigma terhadap pihak lawan dan informasi tidak lagi berdasarkan fakta, namun sudah cenderung penuh prasangka. Pada momen Pilpres 2024 di mana para pemilik media masuk dalam kumparan dukung-mendukung pasangan Capres, maka media pun menjadi terbelah secara ekstrem.

Media masa juga berperan sebagai penjaga akuntabilitas publik. Dengan adanya media massa yang independen, pemerintah dan politisi menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan dan bertindak, karena mereka tahu bahwa tindakan mereka dapat diperiksa oleh media masa dan dapat menjadi berita yang kontroversial jika kurang sesuai dengan kepentingan publik.

Namun, perlu diingat bahwa media massa juga dapat mempengaruhi dan membentuk pandangan masyarakat terhadap politik. Bias media, distorsi informasi, dan dominasi kelompok atau kepentingan tertentu dapat mempengaruhi cara masyarakat memahami dan menginterpretasikan politik. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menjadi konsumen media yang cerdas dan kritis, serta melibatkan diri dalam diskusi publik untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih luas.

Perspektif Positif dan Negatif dari Peran Media Massa

Perspektif Positif:

• Penyedia Informasi yang Akurat: Media massa secara luas menyampaikan informasi tentang berita politik dan kegiatan pemerintahan kepada masyarakat. Diharapkan media massa menyampaikan informasi dengan akurat, faktual, dan berimbang dalam melakukan fungsi ini. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang isu politik yang berkembang.

• Pengawas Demokrasi: Media massa memiliki otoritas untuk memantau dan mempertanyakan tindakan politisi dan pemerintah. Kontrol atas tindakan pemerintah sangat penting dalam masyarakat demokratis untuk mencegah kekuasaan otoriter dan korupsi. Media massa yang independen dan kritis juga dapat mendorong akuntabilitas publik dan menjaga agar kebijakan politik sesuai dengan kepentingan rakyat.

Perspektif Negatif:

• Bias dan Distorsi: Media massa dapat terpengaruh oleh kepentingan politik, ekonomi, atau kelompok tertentu yang dapat menyebabkan adanya bias dalam penyajian informasi politik. Ketidakseimbangan dalam sudut pandang dan pengabaian terhadap opini yang berbeda dapat menyebabkan distorsi dalam persepsi masyarakat terhadap isu politik.

• Sensasionalisme: Saat ini, media massa cenderung menyiarkan berita atau kejadian yang kontroversial atau dramatis untuk menarik perhatian dan meningkatkan penjualan. Namun, jenis berita ini dapat mengalihkan perhatian publik dari masalah yang lebih penting dan mengganggu komunikasi politik yang penting.

Media Massa Membangun Demokrasi yang Kuat dan Transparan

• Peningkatan Literasi Media: Masyarakat perlu dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengkonsumsi media massa secara kritis. Pendidikan dan literasi media harus menjadi bagian penting dalam sistem pendidikan untuk membantu masyarakat menjadi konsumen media yang cerdas.

• Pengawasan Independen: Penting untuk memiliki lembaga pengawas yang independen untuk memastikan bahwa media massa mematuhi standar etika jurnalisme dan menyajikan informasi dengan akurat dan berimbang. Lebih jauh lagi, diperlukan kebijakan yang mendorong keragaman kepemilikan media agar tidak dominan oleh kelompok tertentu.

Dampak dan Tantangan Media Massa dalam Membentuk Persepsi Publik Terhadap Isu-isu Politik

Media massa memiliki peran yang signifikan dalam membentuk persepsi publik terhadap isu-isu politik. Melalui penyajian informasi dan pembentukan narasi, media massa dapat mempengaruhi cara masyarakat memahami dan merespon isu politik. Namun, dampak yang dimiliki media massa juga dapat menghadapi tantangan yang perlu diatasi agar persepsi publik yang terbentuk lebih akurat dan berimbang.

Dampak Media Massa dalam Membentuk Persepsi Publik

• Agenda Setting: Media massa memiliki kemampuan untuk menentukan agenda politik dengan menekankan isu-isu tertentu dan mengabaikan isu-isu lain. Dengan memilih dan memprioritaskan berita, media massa dapat mempengaruhi apa yang dipercaya sebagai isu yang penting oleh masyarakat, dan dengan demikian membentuk persepsi mereka tentang isu-isu tertentu (McCombs & Shaw, 1972).

• Framing: Media massa juga memiliki kekuatan untuk membingkai (frame) suatu isu dengan memilih sudut pandang tertentu dan menonjolkan aspek-aspek tertentu di dalamnya. Melalui pengaturan frame, media massa dapat membentuk persepsi publik tentang isu dan mengarahkan opini dan sikap masyarakat terhadapnya (Entman, 1993).

• Gatekeeping: Sebagai filter informasi, media massa memainkan peran dalam menentukan apa yang masuk dan keluar dalam ruang publik. Keputusan media massa dalam memutuskan berita mana yang akan disajikan dan bagaimana cara penyajiannya dapat memengaruhi persepsi publik tentang isu-isu politik tertentu (Shoemaker & Vos, 2009).

Tantangan Media Massa dalam Membentuk Persepsi Publik

• Bias dan Keberpihakan: Salah satu tantangan yang dihadapi media massa adalah menghindari bias dan keberpihakan dalam penyajian informasi politik. Ketidakseimbangan dalam sudut pandang dan pandangan yang satu-satunya dapat menyebabkan  distorsi dalam persepsi publik terhadap isu-isu politik (Lilleker, 2018).

• Sensasionalisme dan Simplifikasi: Untuk menarik perhatian publik, media massa sering kali cenderung mempertontonkan isu-isu politik dalam gaya yang sensasional dan mempergunakan simplifikasi. Hal ini dapat menyebabkan persepsi yang mengabaikan kompleksitas dan nuansa dalam isu-isu politik yang rumit (Stromback, 2005).

• Ketergantungan pada Sumber Berita: Media massa sering kali bergantung pada sumber berita yang terbatas, seperti pejabat politik atau kelompok kepentingan tertentu. Ketergantungan ini dapat membatasi sudut pandang yang disajikan dan menghasilkan persepsi publik yang sempit dan terbatas (Esser, 2009).

Referensi : 

Mulyana, Deddy. 2015. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya.

Panuju, Redi. 2018. Pengantar Studi (Ilmu) Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Berger, Charles R, dkk. 2015. Komunikasi Politik.

Syobah, Nurul. 2012. Peran Media Massa Dalam Komunikasi Politik.

https://kumparan.com/ayu-imtyas-rusdiansyah/peran-media-massa-dalam-membentuk-opini-publik-20W28cd4t9y

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun