Mohon tunggu...
Cerpen

Diantara 2 Pilihan [ Berjuang dan Menyerah ]

22 Oktober 2016   12:03 Diperbarui: 22 Oktober 2016   12:31 3046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, kapan kah kisah ini bermula ?

Kisah ini bermula kira-kira satu tahun silam. Satu tahun penuh dengan berbagai kenangan.

Ingin rasanya diri ini mengulang kembali kisah terdahulu dan mengatur kembali ceritanya seperti produser film. Namun, apa daya diri ini hanya pemeran biasa layaknya figuran.

Kala itu, saya setapak demi setapak keluar dari zona nyaman, yang mana dulu selalu diam. 

Diam, mengiyakan semua keinginan sang raja. Hingga tiba lah saya bersuara untuk pertama kalinya menentang keinginan raja dan ratu demi sebuah cita-cita yang ntah apakah itu bisa saya gapai atau tidak. Resah gelisah hatiini, awalnya. 

Pada akhirnya saya berhasil memenangkan hati mereka bermodalkan tekad baja, menghantarkan saya pada pintu gerbang perjuangan. Semangat membara mengiringi saya keluar melewati gerbang. Laksana pejuang yang hendak berperang, perasaan menggebuh gebuh, bersemangat pantang menyerah. 

Empat bulan berjalan, satu demi satuduri berceceran mencoba menghalangi saya untuk terus berjalan. Sempat terangantuk berhenti dan kembali, setengah jalan pun belum. 

Gunda gulana, silih berganti menghampiiri. Bagaimana tidak ? Setelah langkah pertama melewati gerbang perjuangan, sesungguh nyaperjuangan  baru di mulai. Tiupan angin dengan 

beragam level mulai berhembus berusaha menggoyangkan diri untuktumbang. Layaknya mendung yang menandakan akan turun hujan lebat, disertai tiupan angin kencang hendak  menggoyangkan kokohnya pohon kelapa. 

Akankah menyerah ? Akankah mundur dan kembali ? Tanya saya.

Tentu,  tidak. Ucap saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun