Namun, bila kamu berkeyakinan untuk tidak dapat memberikan ucapan pada hari raya umat agama lain, maka setidaknya, hargai orang lain yang masih menerapkannya.Â
4. TIDAK MUDAH TERPROVOKASI HASUTAN DAN FRAMING MEDIA SOSIAL
Media sosial merupakan media yang paling mudah untuk menyebarkan provokasi. Siapa saja dapat menggunakannya, tak memerlukan biaya dan sangat mudah penyebarannya. Apalagi jika didukung kelompok kepentingan tertentu.Â
Media sosial juga sering digunakan untuk menebar kebencian, menebar berita hoax, framing yang sengaja dibelokkan untuk memicu kemarahan dan perpecahan. Termasuk dalam hal yang berkaitan dengan agama dan kepercayaan.Â
Untuk itu kita perlu bijak dalam bermedia sosial. Mencari sumber berita lain yang lebih kredibel dan dapat dipercaya, serta tidak terburu-buru berkomentar atau menyebarkan konten tersebut.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keynote speech-nya  pada acara International Conference On Religious Moderation (ICROM), (27/7/2022) mengatakan bahwa penularan ujaran kebencian bisa menjadi viral dalam hitungan detik. Satu kasus di desa terpencil, dalam hitungan detik bisa menyebar dan membakar emosi orang-orang di pelosok negeri. Oleh sebab itu, masyarakat perlu sadar bahwa dunia digital juga membutuhkan literasi digital yang baik.
5. MELAWAN PANDANGAN EKSTRIM DAN RADIKAL
Pandangan ekstrim dan radikal dapat mendorong pada banyak hal-hal negatif, termasuk perilaku anarkisme dan terorisme. Sementara, keduanya bukanlah bagian dari agama manapun.Â
Untuk melawan pandangan ekstrim dan radikal ini, kamu dapat melaporkan setiap konten yang mengandung pandangan ekstrim agama, radikal, dan ujaran kebencian yang memicu perpecahan agar konten tersebut dapat ditindaklanjuti oleh penyelenggara media sosial dan tidak menyebar viral sebagai propaganda yang memicu perpecahan antar umat beragama.Â
Ingat, jangan menuang bensin ke api yang sedang berkobar. Jangan sampai, kamu malah semakin menyulut perpecahan dengan berkomentar kasar pada konten yang mengandung pandangan ekstrim dan radikal.
MODERASI BERAGAMA UNTUK MERAWAT KERUKUNAN