Jangan jadikan seolah "kenaikan harga rumah akibat ulah investasi ala boomers" sebagai pembenaran atas ketidakmauanmu membeli rumah, karena ketakutanmu kehilangan  kemampuan untuk terus menjadi "instagramable" atau ketidakmampuanmu mengatur keuangan.
Kamu bisa melihat tren berita dan tahun ke tahun dimana temanya selalu "harga properti melonjak tinggi". Ini sudah sejak tahun 2000-an.
Kalau inginnya rumah mewah di cluster di Jakarta, ya harus kerja keras. Kalau bisanya di kota penyangga, ya syukuri saja.
Kalau terus kamu tunda, bisa-bisa uangmu hanya habis untuk vacation, rumah pun tak terbeli juga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H