Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Pengalaman Menurunkan Berat Badan Hingga 10 Kg

27 Agustus 2021   13:35 Diperbarui: 30 Agustus 2021   20:53 2687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hasil Diet (Freepik/Katemangostar)

Awal tahun 2019 berat badan saya masih 73 kg. Karena sedang menjalani program untuk memiliki keturunan, maka saya diminta dokter untuk menurunkan berat badan dengan cara yang sehat agar berat badan ideal.

Perlu saya jelaskan, saya bukan ahli kesehatan. Maka, sharing pengalaman ini saya masukkan dalam kategori diary.

Tinggi badan saya 164 cm. Jadi indeks masa tubuh atau Body mass index (BMI) yang dianggap normal untuk tubuh saya adalah 50-67 kg. Anda bisa mengecek di google atau berbagai aplikasi BMI Calculator.

Sebenarnya sebelum menikah berat badan saya sekitar 60 kg. Tapi sejak menikah, kata orang saya bahagia. 

Tapi menurut saya ini karena saya sempat tinggal di rumah keluarga suami saya yang berlimpah makanan setiap hari dan banyak cemilan gurih dan manis.

Saya yang jarang makan malam juga jadi makan malam. Saya jadi mudah lapar dan ingin makan terus. Dalam satu tahun berat badan saya naik 10 kg.

Berat badan saya sekarang normal kembali menjadi 62-64 kg dalam waktu 6 bulan. Ini yang saya lakukan.

Tidak Memiliki Stok Cemilan

Ini hal yang sangat penting. Saya tidak membeli stok cemilan setiap belanja. 

Sejak tinggal di rumah sendiri, saya bisa mengatur sendiri makanan apa yang tersedia. Saya tidak stok keripik, roti, snack, atau mi instan. Kalau sedang pengen banget, maka harus beli dulu ke mini market. Cukup ribet. Jadinya justru jarang ngemil.

Makanan gurih dan manis juga rupanya merangsang kita untuk terus lapar. 

Menurut ahli gizi sekaligus Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS yang saya baca di Kompas.com, makanan dan minuman yang mengandung gula dapat menekan hormon leptin yang berakibat menghentikan rasa kenyang di dalam tubuh kita. Sehingga seolah-olah rasanya kita merasa lapar terus.

Tidak Banyak Makan di Malam Hari

Sarapan dan makan siang tidak ada yang berubah. Namun saya mengurangi porsi makan malam saya. 

Makan malam hari pun saya lakukan sekitar pukul 19.00 malam jadinya tidak terlalu malam.

Ada orang yang menghindari makan malam. Tapi justru menjadi kelaparan dan makan banyak di esok harinya. 

Hal ini juga sesuai dengan artikel yang saya baca di Klikdokter.com, bahwa menghindari makan malam justru kurang baik karena justru merangsang untuk makan banyak di kemudian hari dan menurunkan metabolisme.

Mengurangi Porsi Nasi

Sebenarnya dokter saya (untuk kasus saya) menyarankan untuk tidak makan nasi sama sekali dan menggantinya dengan kentang atau ubi. Namun saya tidak sanggup. Hehe...Jadi saya tetap makan nasi dengan porsi kecil dan menambahkan lebih banyak sayur.

Nasi mengandung tinggi gula. Kalau ingin kalorinya sedikit maka jangan makan nasi panas-panas. Tunggu atau dinginkan dahulu nasinya. 

Nasi dingin kalorinya berkurang hingga 50-60%. Ini sudah menurut hasil penelitian lho. Tak perlu dimasukkan ke kulkas. hehehe... Cukup tunggu saja di suhu ruangan selama beberapa menit.

Memasak Sendiri

Saya setuju jika memasak dianggap cukup merepotkan apalagi banyak pilihan makanan di warung atau aplikasi order makanan yang murah dan banyak diskonnya.

Tapi ini satu-satunya cara untuk mengatur makanan yang masuk ke tubuh Anda dengan sehat. (Bonusnya lebih hemat di kantong).

Saya bisa menghindari penggunaan minyak berlebihan, penggunaan gula dan garam berlebihan, dan penggunaan bahan penyedap rasa buatan. 

Saya juga bisa menggunakan bahan yang lebih segar dan sehat, misalnya telur ayam kampung, ayam bagian yang tak terlalu berlemak, ayam kampung, dan menghindari bahan makanan yang melalui banyak proses. Anda bisa mencari artikel tentang bahaya ultra processed foods.

Olahraga

Anda malas berolahraga? Sama! Saya juga. Tapi nyatanya aktivitas ini banyak sekali manfaatnya. 

Jangan menargetkan olahraga terlalu tinggi. Nanti tubuh Anda trauma dan malas melakukannya keesokan harinya. 

Jadi tak perlu buru-buru mendaftar kelas khusus. Saya sarankan memulai olahraga dengan pelan-pelan.

Misal diawali dengan jalan keliling selama 15 menit. Hari kedua tambahkan menjadi 25 menit. Hari ketiga tambahkan jadi 35 menit. Lalu biasakan setiap hari selama 40 menit. 

Tubuh Anda akan terbiasa dengan sendirinya. Dan bisa saja Anda menjadi tertantang untuk jalan kaki selama 1 jam, menambahkan lari kecil, atau lari dalam beberapa menit.

Begitupula jika anda memilih olahraga senam atau yoga. Pilihlah gerakan yang mudah dan durasi pendek dahulu. Lalu tambah durasinya selama perlahan. 

Kalau Anda lelah maka hentikan, ulangi lagi nanti sore. Yang penting adalah MENJAGA SEMANGAT Anda untuk mau berolahraga. 

Ada yang bilang olahraga sebentar saja itu tak ada efeknya. Memang benar. Tapi kalau olahraga lama hanya sekali saja makin taknada efeknya. Jadi biasakan saja secara perlahan.

Banyak Minum Air Putih

Sebelum makan, minum air putih dahulu. Supaya perut Anda tidak benar-benar kosong. Minum air putih juga dapat menekan nafsu makan.

Anda juga perlu lebih banyak minum air putih dalam keseharian untuk melancarkan metabolisme tubuh.

Tidur Tepat Waktu

Banyak hormon-hormon tubuh yang diproduksi ketika kita tidur. Tidur dengan durasi yang cukup juga melancarkan pembakaran lemak.

Tidur tepat waktu juga berfungsi untuk meregerasi tubuh dan meredakan stres. Apakah Anda tahu kalau stres yang berkepanjangan akan menyebabkan produksi hormon kortisol meningkat dan memicu rasa lapar dan menyebabkan berat badan naik?

*

Itu dia yang saya lakukan untuk menurunkan berat badan. Waktu yang saya butuhkan sekitar 6 bulan. Jelas tidak cepat. Saya juga tidak mengkonsumsi obat-obatan khusus atau melakukan diet ketat. Semua yang saya lakukan wajar dan tak ada yang berat.

Saya sarankan lakukan semuanya dengan pelan-pelan. Jangan menargetkan cepat, nanti tubuh kita berontak. 

Saya juga tidak merasa membuat hari khusus untuk cheating sebagai pembalasan. 

Jika saya ingin beli martabak maka saya beli dan makan secukupnya. Beli minuman boba pun saya lakukan sekali-sekali.

Intinya saya hanya mengontrol diri bukan menghentikan konsumsi makanan tertentu.

Semoga Bermanfaat!

*Maaf saya tak bisa sertakan foto pribadi. Takut dicomot produk pelangsing, hehehe.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun