Mohon tunggu...
melisa emeraldina
melisa emeraldina Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk Berbagi Pengalaman

"Butuh sebuah keberanian untuk memulai sesuatu, dan butuh jiwa yang kuat untuk menyelesaikannya." - Jessica N.S. Yourko

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

"Jadi, Bakat dan Passionku Apa?"

27 Juli 2021   15:01 Diperbarui: 30 Juli 2021   18:30 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita sedang bekerja sesuai passionnya, melukis (freepik/wayhomestudio)

Saya sering menemukan entah di buku, media sosial, seminar, juga dari para motivator dan orang sukses berkata: "Bekerjalah sesuai passion-mu supaya kamu tidak pernah merasa bekerja".  Melakukan hobi yang digaji. Bahagia sekali bukan?

Tapi para remaja mungkin akan berpikir "Apa bakat dan passionku?". Sebenarnya bukan hanya remaja, orang dewasa bahkan yang sudah bekerja pun kadang masih memikirkan apa bakat dan passionnya.

Bakat, menurut KBBI disebutkan sebagai dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir. School of Parenting mendefinisikan bakat sebagai sebagai kapasitas belajar yang lebih unggul yang membuat anak-anak lebih cepat belajar sesuatu daripada anak lain.

Sedangkan passion, dalam alodokter.com diartikan sebagai gairah atau hasrat. Passion juga dapat diartikan sebagai keinginan atau kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang disukai atau dianggap penting untuk dilakukan.

Lalu bagaimana menemukannya?

1. Menuliskan Daftar Hal yang Kita Sukai

Renungkan dan tuliskan hal-hal apa saja yang membuat kalian merasa bahagia dan lebih bersemangat. Hal yang membuat kita tertarik ingin belajar. Melakukannya pun terkadang membuat lupa diri.

Meskipun kurang setuju pada aktivitas main game, tapi nyatanya game bisa menghasilkan uang dan bisa menjadi pekerjaan juga. Kalau serius suka, maka pelajari lebih dalam. Syukur-syukur kalian mempelajari membuat game. Jadi bukan sekedar main saja.

2. Mengikuti Les / Ekstrakurikuler

Saya sendiri dan kakak adik saya sejak kecil didaftarkan orang tua untuk berbagai macam les. Ada musik, menyanyi, modelling, bahasa, penyiar, desain dan animasi. 

Tergantung kami pilih yang mana. Dari bermacam les tersebut kami jadi tahu mana yang kami suka dan tidak. Mana yang kami ada bakat atau tidak. Orang tua pun tidak pernah memaksakan jika kami tidak menyukai atau tindak ingin melanjutkannya.

Bila kita mudah mempelajarinya, bisa memperoleh prestasi yang lebih unggul dari peserta lain, maka itulah bakat.  

Selain mengikuti les, aku sendiri juga sering ikut ekstra kurikuler. Jika suka aku lanjut, jika tidak aku berhenti. Semudah itu. 

Bukan berarti menyerah, tapi itu salah satu cara menyeleksi hal-hal yang penting dan menarik dalam hidup kita, dari situ kita memahami passion. (Baca juga: Investasi Tanpa Modal yang Wajib Dimulai Sejak Kuliah )

3. Mencoba Hal Baru

Selagi muda, maka manfaatkanlah waktu untuk mencoba banyak hal baru. Olah raga, kesenian, menulis, mengikuti teater, mengikuti komunitas yang sesuai dengan ketertarikan dan lainnya.

Saya sendiri menulis sejak SMP. Dulu saya sering membuat puisi. Jika dipasang di mading sekolah, senangnya bukan main. Ketika SMA saya mengikuti ekskul Majalah Sekolah. Tugas saya menulis artikel dan membuat review, serta terkadang saya membuat ilustrasi gambarnya. 

Saya meneruskan kuliah di ilmu Komunikasi dan bekerja sebagai humas. Kalau ditanya apa passion saya. Saya jawabnya desain grafis. Lah, kok nggak nyambung!

Saya hobi menggambar dan membuat desain. Meski senang menulis, ternyata saya sempat kehilangan rasa suka saya pada menulis karena saya tidak pernah merasa bisa menuliskan apa yang saya inginkan. Karya saya banyak saya kunci rapat dalam diary karena saya kurang percaya diri. 

Setelah bekerja saya lebih banyak menulis apa yang diperintahkan atau by order saja. Jadi saya menganggap menulis sebagai tugas.

Berbeda dengan desain grafis, dimana  saya bisa bebas berkreasi sesuka saya, yang penting materinya lengkap dan menarik. Saya merasa mudah mempertemukan antara selera saya dengan kebutuhan desain yang diminta. Makanya saya merasa itu passion saya.

Beruntung saya menemukan Kompasiana ini. Saya yang baru sebulan menulis di Kompasiana, rasa-rasanya menemukan semangat luar biasa dalam menulis. Karena saya bisa menulis apa yang saya inginkan, sesuai karakter saya dan sesuai minat saya. 

Apalagi  diapresiasi dengan dipilihnya menjadi "Pilihan" dan "Artikel Utama". Rating dan komentar juga seringkali membuat saya bersemangat. Terimakasih Kompasianer!

4. Mengasah

Bakat tidak akan bisa menghasilkan prestasi kalau tidak diasah. Kalian bisa kalah dengan orang yang tidak memiliki bakat tapi mau bekerja keras. 

Jadi bakat harus selalu diasah, dilatih serta ditingkatkan level kualitasnya supaya lebih dari orang lain. Sehingga bukan sekedar bisa, tapi menjadi ahli, kemudian dikompetisikan menjadi prestasi.

Jangan Lupa Tetap Realistis

Mengejar pekerjaan yang sesuai bakat dan passion memang tidak mudah, bila berhasil tentu sangat menyenangkan. Namun jangan lupa realistis. 

Bisakah kalian mengubah bakat dan passion kalian untuk menghasilkan uang? Bila tidak, maka jangan hanya bersikeras ingin bekerja sesuai passion. Menurut saya itu konyol.

Bagaimanapun juga kita hidup butuh uang. Untuk bertanggung jawab pada diri sendiri dan juga keluarga. Jika kalian belum mampu menjadikan passion kalian sebagai pekerjaan yang menghasilkan uang, maka tetap bekerjalah, barangkali juga kalian menemukan bakat dan passion yang lain melalui pekerjaan. 

Bila tidak, maka lakukan passion sebagai sampingan yang bisa terus kalian kembangkan di waktu luang. Kalau pun belum menghasilkan toh kalian berbahagia melakukannya. (Baca juga: Jangan Jadi Penonton Kekayaan Orang, Jadilah Kaya!)

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun