Mohon tunggu...
Melindaa
Melindaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMP

Hanya sebuah manusia

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Tuhan, Aku Bukan Pembunuh [Part 3]

4 Oktober 2024   13:51 Diperbarui: 4 Oktober 2024   14:11 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat feli sudah sampai di rumah sakitnya dan bertemu dengan dokternya..

"Dok,bagimana dengan penyakit kanker otak  saya? Apa stadiumnya naik lagi? Dan bagimana dengan penyakit jantung koroner saya?" Ucap feli yang bertanya kepada dokter

"Feli.. kanker otak kamu sudah sampai stadium 4 feli.. dan itu tidak bisa disembuhkan feli.. sel kanker yang telah tumbuh dan berkembang sangat cepat.Dan untuk penyakit jantung koroner  tidak dapat mengalirkan cukup darah yang kaya oksigen ke jantung.Risikonya bisa saja trauma mental.. trauma mental seperti memiliki trauma mental atau stres psikologis berat jangka waktu panjang juga bisa menempatkan seseorang pada risiko penyakit jantung koroner." Ucap kata dokter tentang penyakit feli.
"Dok.. lebih baik aku mati saja.." Ucap feli yang sudah pasrah dengan penyakitnya
"Feli,kamu tidak boleh ngomong seperti itu.. kamu kuat feli kamu perempuan hebat.Jangan menyerah sampai di situ saja feli,kamu coba saja dulu tunjukkan kalo kamu bisa melawat penyakit kamu feli." Ucap kata dokter yang tidak mau feli pasrah dengan penyakitnya
"Dok.. MAKASIH BANYAK DOK,AKU AKAN BERUSAHA SEMAKSIMAL AKU UNTUK MELAWAN PENYAKIT AKU!" Ucap feli yang mendengar perkataan dokter seperti itu yang membuat feli kembali semangat lagi.
"Sama-sama feli" Ucap kata dokter.
"Yaudah feli balik dulu ya kerumah,terima kasih dok,sampai jumpa besok dok" Ucap kata feli
"Iya feli,hati-hati di jalan ya" Ucap kata dokter

Feli pun keluar dari ruangan dokter dan pergi meninggalkan rumah sakit itu dan berjalan balik kearah rumahnya.

Setelah feli sampai di rumah feli masuk ke dalam rumahnya ternyata ayahnya menunggu feli yang keluar saat malam harinya.

"Feli,kamu dari mana saja? Kamu itu cewek ngapain kamu keluyuran malam-malam begini? Mau jadi apa kamu?" Ucap ayahnya
"Ayah aku hanya mencari udara segar saja tadi" ucap feli yang berbohong kepada ayahnya dikarna kan kalo feli ngomong soal penyakitnya ayahnya pasti tidak peduli padanya dan akan membiarkannya.
"BANYAK ALASAN KAMU! BESOK KAMU TIDAK BOLEH MAKAN ANGGAP SAJA INI HUKUMAN BUAT KAMU KARNA KAMU KELUAR MALAM-MALAM TANPA IZIN! SUDAH MASUK KAMAR KAMU!" Ucap perkataan ayah dengan emosinya.

Feli hanya diam saja saat ayahnya berbicara seperti itu dan feli berjalan kekamarnya.Di kamar feli,feli berbicara dengan batinnya "ayah.. ayah benar-benar sudah berubah sudah sangat berbeda.. ayah jahat.. perkataan ayah membuat feli jatuh lagi.. ayah.. kapan ayah sadar bahwa ayah salah? Apa ayah sadar bila aku pergi jauh dari sini?? Apa aku seburuk itu di mata ayah??? Sudah lah mending aku tidur saja dari pada kepikiran itu terus besok juga sekolah.."

Feli pun tidur..

Dan pagi hariny..

Feli yang sudah bangun dan sudah mandi dan akan bersiap-siapa untuk sekolah.Ia lapar dan ingin makan tapi dia ingat perkataan ayahnya dia dihukum tidak boleh makan dan feli memutuskan untuk berangkat sekolah saja.

Feli pun keluar rumah dan berangkat ke sekolahnya.

Setelah feli sampai di sekolahnya..

Ternyata teman-teman sekolahnya ingin membullying feli mau secara verbal,psikologis,fisik,atau pun yang lain.

Ternyata feli  juga sekolah dia tingkatan terakhir di SMA 77  kelas 12, tetapi teman-temannya yang suka bullying feli padahal feli tidak pernah melakukan apa-apa ke mereka tapi mereka membullying feli.

Feli yang di bullying habis-habisan ada luka memar di kedua tangannya,luka memar di kedua kakinya dan ada darah di mukanya feli.Semua teman-teman yang membullying feli pergi meninggalkan feli sendirian disitu.Ketika feli ingin berdiri ia terjatuh ia tidak kuat dengan ini semua,feli merasa ia sangat lelah dengan kehidupannya yang tidak bahagia.Dan feli memaksakan dirinya berdiri dan berjalan ke UKS sekolah.

Feli pun sampai di UKS dan ia mengobati lukanya sendiri dan balik ke kelas untuk mengikuti pelajaran karna tak lama lagi kelas 12 akan ujian.

Waktu jam pulang sekolah pun tiba,feli cepat-cepat keluar kelas agar dia tidak di bully oleh teman-teman yang membully dia.Dan feli sudah keluar kelas deluan dan feli akan pulang secepatnya.

Feli berjalan ke gerbang sekolah dan pulang jalan kaki kerumahnya.

Feli pun sampai dirumahnya dan mengetuk pintu lalu masuk kerumahnya.. Victor yang sedang duduk di kursi ruang tamu melihat sang adik luka yang banyak.Lalu victor berdiri dan berjalan ke arah feli.
"Feli ada apa dengan kamu? Kenapa kamu banyak sekali luka-lukanya? Apakah kamu dibully lagi?" Ucap kata victor
Namun feli hanya terdiam ia tidak mau jawab pertanyaan abangnya..
"FELI JAWAB PERTANYAAN ABANG!" Ucap perkataan victor dengan nada tinggi.
Feli tidak merespon apapun dari abangnya ia hanya menahan air matanya agar tidak keluar dihadapan abangnya.
"Feli maafin abang.. abang tidak sengaja bilang begitu dengan nada tinggi.. abang tahu kamu trauma dengan itu.. feli maafin abang.." ucap perkataan victor yang sangat bersalah kepada adiknya.
Feli, ia pergi kekamarnya begitu saja.
"Feli!" Ucap victor yang memanggil feli.

Disisi feli yang sudah berada dikamarnya,feli berbicara dengan batinnya "bang.. aku tahu abang salah tapi kenapa abang begitu? Jujur aku sedikit kecewa dengan abang.."

Setelah kejadian itu,sehari-harinya tetap begitu tetap terulang-ulang dengan hal yang sama,feli di bully,orang tuanya yang tidak peduli dengannya,ingin feli mati dan masih banyak lagi,abangnya yang sangat peduli dengan feli ia tidak pernah membenci feli sama sekali.

Setelah berbulan-bulan feli melewati hari demi hari yang tidak baik,buruk dan tidak bahagia.Pada malam harinya ayah dan ibunya sedang berbicara dan ada victor disitu yang sedang duduk santai.
"Kapan si anak sialan itu mati? Ga guna banget jadi anak" ucap kata ayahnya
"Palingan mati juga entah itu kapan,tunggu aja" ucap kata ibunya
"Ayah,ibu kenapa kalian sangat benci sekali dengan feli? Feli anak kandung kalian loh" ucap kata victor
"Dia yang membunuh ivana adik kamu vic,apakah kamu terima? AYAH SAMA IBU JUGA GA TERIMA IVANA DIBUNUH OLEH ANAK SIALAN ITU! DIA TETAP PEMBUNUH!" Ucap jawaban dari ayah
"Yang dikatakan ayah itu benar victor" ucap kata ibunya
"Victor benar-benar ga ngerti lagi sama ayah dan ibu,mungkin ayah akan menyesal pada waktunya nanti" ucap perkataan victor
"Terserah kamu saja." Ucap ayah dan ibunya

Batin victor yang berkata di dalam hatinya "ayah,ibu andai kalian tahu bahwa feli mempunyai penyakit jantung koroner dan kanker otak stadium 4.. feli sudah menceritakan semuanya kepada aku.. Namun feli ingin abangnya tutup mulut soal penyakitnya.. dan feli ingin memberi tahu dia mempunyai penyakit saat dia sudah pergi jauh.. dan mungkin kalian akan menyesal disitu saat feli sudah tidak ada lagi di dunia ini."

Dan victor memutuskan kekamar feli untuk ngobrol-ngobrol bersama-sama..

Victor bangun dan berjalan kekamar feli

Saat Victor susah dikamar feli dan ia sudah masuk,victor dan feli berbicara sangat panjang.. Namun tiba-tiba feli berbicara..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun