Feli pun keluar rumah dan berangkat ke sekolahnya.
Setelah feli sampai di sekolahnya..
Ternyata teman-teman sekolahnya ingin membullying feli mau secara verbal,psikologis,fisik,atau pun yang lain.
Ternyata feli  juga sekolah dia tingkatan terakhir di SMA 77  kelas 12, tetapi teman-temannya yang suka bullying feli padahal feli tidak pernah melakukan apa-apa ke mereka tapi mereka membullying feli.
Feli yang di bullying habis-habisan ada luka memar di kedua tangannya,luka memar di kedua kakinya dan ada darah di mukanya feli.Semua teman-teman yang membullying feli pergi meninggalkan feli sendirian disitu.Ketika feli ingin berdiri ia terjatuh ia tidak kuat dengan ini semua,feli merasa ia sangat lelah dengan kehidupannya yang tidak bahagia.Dan feli memaksakan dirinya berdiri dan berjalan ke UKS sekolah.
Feli pun sampai di UKS dan ia mengobati lukanya sendiri dan balik ke kelas untuk mengikuti pelajaran karna tak lama lagi kelas 12 akan ujian.
Waktu jam pulang sekolah pun tiba,feli cepat-cepat keluar kelas agar dia tidak di bully oleh teman-teman yang membully dia.Dan feli sudah keluar kelas deluan dan feli akan pulang secepatnya.
Feli berjalan ke gerbang sekolah dan pulang jalan kaki kerumahnya.
Feli pun sampai dirumahnya dan mengetuk pintu lalu masuk kerumahnya.. Victor yang sedang duduk di kursi ruang tamu melihat sang adik luka yang banyak.Lalu victor berdiri dan berjalan ke arah feli.
"Feli ada apa dengan kamu? Kenapa kamu banyak sekali luka-lukanya? Apakah kamu dibully lagi?" Ucap kata victor
Namun feli hanya terdiam ia tidak mau jawab pertanyaan abangnya..
"FELI JAWAB PERTANYAAN ABANG!" Ucap perkataan victor dengan nada tinggi.
Feli tidak merespon apapun dari abangnya ia hanya menahan air matanya agar tidak keluar dihadapan abangnya.
"Feli maafin abang.. abang tidak sengaja bilang begitu dengan nada tinggi.. abang tahu kamu trauma dengan itu.. feli maafin abang.." ucap perkataan victor yang sangat bersalah kepada adiknya.
Feli, ia pergi kekamarnya begitu saja.
"Feli!" Ucap victor yang memanggil feli.
Disisi feli yang sudah berada dikamarnya,feli berbicara dengan batinnya "bang.. aku tahu abang salah tapi kenapa abang begitu? Jujur aku sedikit kecewa dengan abang.."
Setelah kejadian itu,sehari-harinya tetap begitu tetap terulang-ulang dengan hal yang sama,feli di bully,orang tuanya yang tidak peduli dengannya,ingin feli mati dan masih banyak lagi,abangnya yang sangat peduli dengan feli ia tidak pernah membenci feli sama sekali.