Mohon tunggu...
Melinda Nur Fadilah
Melinda Nur Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Sosiologi

Mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyelesaian Masalah Kesenjangan Sosial Akibat Covid-19 di Indonesia dengan Menggunakan Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan

25 Oktober 2022   16:58 Diperbarui: 25 Oktober 2022   23:22 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menangani tingginya pengangguran dan kemiskinan akibat pandemi Covid 19, dibandingkan dengan memberi bantuan sosial berupa uang atau sembako, akan lebih efektif apabila bantuan sosialnya dapat berupa pemberdayaan atau pelatihan keterampilan kepada masyarakat. Pelatihan tersebut dapat berupa pelatihan memasak, menjahit, otomotif, bahkan juga pelatihan di bidang digital seperti bisnis digital e-commerce yang dapat membantu UMKM. Keterampilan yang didapatkan masyarakat melalui program pelatihan ini diharapkan dapat berguna di masa mendatang dan terus berkelanjutan. Semakin banyak masyarakat yang memiliki kemampuan berwirausaha, maka akan semakin banyak pula lapangan kerja yang tercipta dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, serta kesenjangan sosial dapat teratasi dengan baik.

  1. Investasi pembangunan berbasis digital

Investasi pembangunan infrastruktur digital untuk mendapatkan, mengembangkan, dan menggunakan data sangatlah penting. Ditambah, pembangunan berbasis digital dapat menciptakan kegesitan (agility) dan ketahanan (resilience) bagi pemerintah daerah dalam menghadapi dampak sosial ekonomi Covid 19 (Mulkhan, 2021). Selain itu, Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga merupakan salah satu modal utama di era digital seperti sekarang ini. Oleh sebab itu, SDM di level pemerintah daerah maupun pusat harus kompeten dan inovatif di bidang teknologi informasi, karena mereka adalah garda terdepan untuk melayani masyarakat serta meningkatkan inovasi di sektor publik. Dengan adanya digitalisasi di berbagai sektor, maka diharapkan pendataan, perencanaan, dan pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.

Kesenjangan sosial juga secara tidak langsung dapat teratasi sebab pelayanan publik dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan dan membangun fondasi untuk pemulihan sosial ekonomi pasca pandemi Covid19. Dengan begitu, penduduk yang paling rentan dan paling membutuhkan bantuan dapat terpantau dengan baik. Pelayanan publik dan bantuan sosial dapat dilakukan dengan aplikasi digital yang memudahkan pemerintah daerah dalam pemberian layanan dan program yang tepat sasaran berbasis data elektronik. Contoh implementasi dari hal ini adalah peluncuran aplikasi Siap Tanggap (SIAP) yang diuji coba di Kota Semarang pada Juni 2020 untuk mengetahui kebutuhan masyarakat.

Untuk melaksanakan pembangunan sosial, hal yang terpenting adalah dengan melaksanakannya sesuai dengan prinsip yang berlaku. Setidaknya ada empat prinsip pembangunan berkelanjutan (Zulkifli, 2013).

Prinsip-prinsip tersebut meliputi:

  1. Pemerataan dan keadilan sosial. Prinsip pertama ini mempunyai makna bahwa proses pembangunan harus tetap menjamin pemerataan sumber daya alam dan lahan untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Pembangunan juga harus menjamin kesejahteraan semua lapisan masyarakat;
  2. Menghargai keberagaman (diversity). Keanekaragaman hayati dan keanekaragaman budaya perlu dijaga dalam menjamin keberlanjutan. Keanekaragaman hayati berhubungan dengan keberlanjutan sumberdaya alam, sedangkan keanekaragaman budaya berkaitan dengan perlakuan merata terhadap setiap orang;
  3. Menggunakan pendekatan integratif. Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia dengan alam, sebab manusia dan alam merupakan unsur yang tidak dapat berdiri sendiri;
  4. Perspektif jangka panjang, dalam hal ini pembangunan berkelanjutan berorientasi tidak hanya masa sekarang akan tetapi masa depan. Untuk menjamin generasi mendatang mendapatkan kondisi lingkungan yang sama atau bahkan lebih baik.

Berdasarkan keempat prinsip di atas, maka inovasi-inovasi yang sudah dijelaskan sebelumnya harus mempertimbangkan unsur lingkungan atau alam semesta. Pembangunan yang direncanakan tidak boleh bersifat merusak atau mengurangi sumber daya alam yang ada. Justru, inovasi-inovasi tersebut seharusnya dapat menjaga dan melestarikan sumber daya alam yang ada agar manfaatnya dapat dirasakan di masa yang akan datang.

KESIMPULAN

Pandemi Covid 19 yang menyerang dunia termasuk Indonesia menyebabkan banyak perubahan di berbagai sendi kehidupan. Bukan hanya dalam hal kesehatan, melainkan juga sosial dan ekonomi di suatu negara. Pembatasan mobilitas warga dan ditutupnya berbagai sektor public adalah salah satu penyebab dari munculnya berbagai masalah selama pandemi ini. 

Dari segi ekonomi, pandemi Covid 19 menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Sedangkan dari segi sosial, pandemi juga menyebabkan peningkatan angka pengangguran, kemiskinan, dan memperlebar kesenjangan sosial. Selama pandemi, orang kaya di Indonesia yang justru jumlah kekayaannya melonjak hingga 50 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan orang miskin yang justru semakin terpuruk karena pandemi. 

Kesenjangan sosial akibat pandemi Covid 19 ini bukan hanya terlihat dari segi pendapatan, akan tetapi juga terlihat dari segi pendidikan, kesehatan, bahkan hiburan. Melebarnya kesenjangan sosial selama pandemi Covid 19 ini juga disebabkan karena kebijakan pembatasan yang dibuat pemerintah, ketidaksiapan menerima perubahan, pengaruh globalisasi, bahkan ketidakmerataan pembangunan. Oleh sebab itu, untuk menyelesaikan permasalahan ini maka diperlukan suatu pembangunan dengan pendekatan berkelanjutan. 

Pembangunan berkelanjutan sebagai upaya mengatasi kesenjangan sosial akibat Covid 19 ini dapat dilakukan dengan cara mengubah strategi dan menciptakan inovasi baru seperti, pembangunan yang kolaboratif dan partisipatif, investasi digitalisasi, dan pemberdayaan masyarakat. Inovasi-inovasi tersebut juga harus memperhatikan dampaknya pada lingkungan dan alam semesta, sebagaimana yang terdapat pada prinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan begitu, selain masalah kesenjangan sosial akibat Covid 19 dapat teratasi dengan baik, generasi yang akan datang juga dapat merasakan manfaat dari pembangunan yang dilakukan saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun