3. Infrastruktur yang Tidak Memadai
Drainase yang buruk merupakan sistem saluran air yang tidak dirancang dengan baik atau rusak sering kali menjadi penyebab banjir di perkotaan.
Bendungan atau tanggul jebol merupakan kegagalan infrastruktur pengendalian air bisa menyebabkan banjir besar.
Untuk mengurangi risiko banjir, diperlukan upaya mitigasi seperti penghijauan, pengelolaan sampah yang baik, perbaikan sistem drainase, dan edukasi masyarakat.
Alquran menceritakan banjir terbesar sepanjang sejarah manusia yang terjadi pada zaman Nabi Nuh. Banjir tersebut menenggelamkan dan menghapus semua peradaban manusia saat itu. Besarnya banjir Nabi Nuh dilukiskan dengan tergenangnya permukaan bumi dan tenggelamnya gunung-gunung yang berlangsung dalam waktu yang lama, dengan air yang jatuh dari langit maupun yang memancar dari dalam bumi.
"Lalu Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah, dan Kami jadikan bumi menyemburkan mata-mata air maka bertemulah (air-air) itu sehingga (meluap menimbulkan) keadaan (bencana) yang telah ditetapkan. Dan Kami angkut dia (Nuh) ke atas (kapal) yang terbuat dari papan dan pasak. (al-Qamar ayat 11-13).
Dari kisah di atas, banjir merupakan ujian bahkan bisa menjadi musibah dan azab. Introspeksi diri adalah jalan yang harus di lakukan dan menjadikan musibah ini sebagai bentuk ujian yang akan menghantarkan kita kepada kemuliaan dan kejayaan di akhirat kelak. Dengan modal ikhlas, syukur, dan bersabar insya Allah derajat Taqwa akan kita dapatkan.
Walahu'alambisshoab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H