Membuat tabungan masa depan untuk anak.
Tabungan ini terutama diperlukan untuk anak-anak yang memiliki disabilitas. Kelak di masa depan, tabungan ini dapat menjadi bekal bagi anak hingga ia tua.Â
Dana disimpan untuk:Â
- Keperluan pengobatan dan terapi yang membutuhkan biaya yang relatif mahal.Â
- Keperluan sehari-hari.
- Bersekolah di sekolah inklusi atau sekolah akselerasi (untuk anak jenius).
- Sebagai dana darurat, bila anak kesulitan untuk menemukan pekerjaan dan memperoleh penghasilan setelah ia dewasa.Â
Bukan berarti kita membuka tabungan karena anak tidak bisa apa-apa dan hanya bisa bergantung pada orang tua saja.Â
Tentu saja, si anak tetap dibimbing untuk bisa mencari penghasilan sendiri. Nantinya, bila si anak memperoleh pekerjaan, uang yang ia hasilkan tersebut boleh ia gunakan untuk kebutuhannya.
Memperhitungkan biaya yang diperlukan untuk kebutuhan hidup si anak
Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk tiap anak akan berbeda. Misalnya:
- Biaya sekolah yang harus dikeluarkan berbeda tergantung dimana anak bersekolah dan kelengkapan fasilitas sekolah tersebut.Â
- Kemudian, kebutuhan untuk pakaian dan alat bantu tertentu muncul pada anak dengan disabilitas tertentu.Â
- Kebutuhan pengobatan dan terapi.Â
- Kebutuhan akan makanan tertentu karena alergi, dan lain sebagainya.
Kebutuhan ini harus dihitung secara rinci. Agar orang tua bisa mengatur pengeluaran dan pendapatannya, serta membuat perencanaan masa depan dengan baik.
Membuat perhitungan biaya berdasarkan perkiraan panjang umur anak
Mengantisipasi yang terburuk, bila si anak tidak mampu menghidupi dirinya sendiri. Maka, rincian biaya keseharian yang telah dibuat sebelumnya dikalikan dengan hingga umur berapa anak hidup, itulah dana minimal yang harus disiapkan sebagai tabungan oleh orang tua.
Antara mempekerjakan seorang caregiver atau menempatkan anak di lembaga