Mohon tunggu...
Melina
Melina Mohon Tunggu... Lainnya - Teknisi Pangan

Menulis untuk sharing, karena sharing is caring.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Etika Bertetangga: Izin Kembaran Sampai Ganti Nama

14 April 2022   20:48 Diperbarui: 14 April 2022   20:57 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah beberapa waktu kejadian berlalu, setiap sore jadi banyak yang memanggil nama "Bonie" di depan rumah, dan anjing saya "Boni" dengan riang menyambut panggilan nama tersebut. Saya pun terheran dan bertanya kepada mama saya. Mama saya bercerita bahwa tetangga sebelah telah mengadopsi anjing dan menamainya "Bonie" yang terdengar sama dengan nama anjing saya.

Mendengar hal itu, saya terdiam. Saya tidak tau harus tertawa atau kesal. Karena sesungguhnya memberikan nama anjing peliharaan itu bebas. Itu adalah hak setiap orang. Tapi di sisi lain, bukankah risih ya? Karena meskipun sudah izin, kenapa dari sekian banyak nama, tidak pilih nama lain, tapi harus pilih nama yang sama?

Yang membuat saya agak kesal dengan punya nama samaan adalah orang-orang yang jalan sore di depan rumah kami, suka memanggil-manggil "Bonie", anjing tetangga saya. Tapi sepertinya anjing saya merasa terpanggil dan ribut menggonggong. 

"Ah, ya udah, kalau nggak mau samaan Boni dipanggil dengan nama lain saja," begitu ujar mama saya.

"Mulai sekarang Boni dipanggil nama James ya! Nama panjangnya James Boni."

---

Untungnya, anjing saya bisa dilatih dan mau dipanggil dengan nama panggilan yang baru.

Begitulah pengalaman saya, punya nama anjing samaan dengan tetangga. Meskipun ada sedikit rasa tidak suka karena namanya sama, tapi saya menghargai karena tetangga saya sudah menjadi tetangga yang beretika dengan meminta izin terlebih dahulu. Sekarang saya sudah tidak ambil pusing soal nama ini, toh nama anjing saya jadi lebih keren, James. 

Tapi coba bayangkan kalau izin punya nama anak kembaran? Bingung kan? Bisa-bisa repot ganti nama, seperti tulisannya Pak Suyito Basuki, "Jangan Gampang Ubah Nama, Sungguh Repot di Masa Depannya" Hahaha...

Kalau kalian, apakah pernah mengalami hal seperti ini juga?

(14.04.2022 - Melina)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun