Sebenarnya, seorang wanita yang sejatinya adalah istri dan ibu dapat maju dan berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan itu tidak selalu dikerjakan di luar rumah. Malah banyak kegiatan yang bisa dilakukan wanita dari rumah, salah satunya adalah menulis.Â
Wanita pun bisa menjalin kerja sama dengan yang lain dan itu sangat bisa dilakukan dari rumah. Dengan kemajuan teknologi, semua bisa dilakukan. Jadi, tidak ada hambatan bagi para ibu untuk mengembangkan diri pada bidang yang disukai.
Biar seorang ibu bisa melaksanakan perannya sebagai wanita yang kemajuan, ada baik betul-betul memikirkan dampak kemajuan itu bagi diri dan keluarganya.Â
Bila dengan berkegiatan itu akan memberi dampak yang buruk bagi dirinya, tumbuh kembang anak, dan keluarga, maka sebaiknya jangan dilakukan.
Para wanita yang berkemajuan pun harus paham betul niatnya dalam menjalankan kegiatan itu. Jangan sampai kegiatan yang dilakukannya hanya untuk bisa mandiri secara finansial saja. Yang mungkin akan berdampak pada rasa mandiri yang tidak kendali di dalam dirinya.
Wanita yang berkemajuan harus tepat memilih bidang yang akan digelutinya. Jangan sampai keluar dari fitrah seorang wanita, seperti menjadi pemain sepak bola atau pekerja malam. Sungguh itu keadaan yang di luar dari kemampuan para wanita.
Terkadang ada wanita yang bekerja hanya untuk berbagi keilmuan yang dia miliki. Ini bisa saja dilakukan. Hanya saja, wanita yang sekaligus telah menjadi istri dan ibu itu harus mengurus keluarganya sebelum ke luar rumah.
Para ibu boleh saja memajukan dirinya dalam rangka berlomba-lomba pada kebaikan dan ketakwaan. Itu sangat dianjurkan sekali. Kemajuan seorang ibu dianggap berhasil bila mampu mencetak putra-putri yang didambakan syurga.
Islam tidak pernah melarang para wanita untuk tampil maju. Hanya saja, ada rambu-rambu yang harus ditaati para wanita bila ingin bergerak di luar rumah. Mereka pun harus bisa menyelesaikan urusan di rumahnya dan tidak meninggalkan fitrah dari seorang wanita.Â
Bagi Islam, seorang wanita yang ingin memajukan diri diberikan kesetaraan dengan laki-laki. Jadi, yang perlu diingat adalah tetap berpegang pada pedoman alquran dan sunnah nabi Muhammad SAW.
Sumber: