Mohon tunggu...
Meliana Aryuni
Meliana Aryuni Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pinjol Malapetaka

9 Oktober 2021   09:10 Diperbarui: 9 Oktober 2021   09:19 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manto merasa penasaran. Dia ke dapur untuk melihat Sumi. Namun, apa yang dilihatnya di luar dugaan. Tubuh Sumi tergantung di atas tiang dapur dengan keadaan yang mengerikan.

Manto langsung meraih tubuh Sumi dan melepaskannya. Namun, tubuh itu sudah tidan bernyawa. Air mata Manto muncur deras.

"Ibu! Mengapa melakukan ini, Bu?" jerit Manto histeris.

Anak-anak terbangun karena jeritan Manto dan mencari bapaknya ke dapur. Mereka mengerumbungi tubuh ibunya yang tergolek tak bernyawa itu. Air mata mereka tidak bisa disembunyikan. Tangis pecah terdengar di rumah itu.

Manto melihat secarik kertas yang ada di dekat Sumi, lalu membacanya.

"Maafkan Ibu, Pak. Ibu tidak berniat meminjam, tetapi kita membutuhkan uang. Ibu sudah tidak tahan, si peminjam menagih terus. Ibu pusing. Tolong jaga anak-anak, Pak."

***
Pelajaran penting pinjaman online yang sedang marak sekarang ini memang sangat menggiurkan. Apalagi bila kita memang membutuhkan uang. Namun, pinjaman yang berbunga itu seperti rantai besi yang melilit leher dan itu dapat menyebabkan petaka.

Jika memungkinkan tidak berutang, maka jangan berutang. Komunikasikan kebutuhan dengan orang yang betul-betul peduli, bukan sekedar mengeruk keuntungan dari kesulitan yang kita miliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun