![Klasifikasi gigitan ular menurut Schwartz (PPK Ilmu Penyakit Dalam)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/19/screenshot-2016-11-19-16-24-46-1-58302dba759373aa14f461ef.jpg?t=o&v=555)
Pedoman terapi serum anti bisa ular (SABU) pada derajat IV adalah diberikan tambahan 6-8 vial SABU lebih banyak dari derajat III. Pada derajat III SABU diberikan 5-15 vial, maka pada derajat IV dapat diberikan SABU maksimal 20 vial.
Sedangkan untuk menilai efek gangguan darah yang diakibatkan gigitan ular tersebut dapat dilihat dari nilai laboratorium pasien tersebut.
![new-doc-48-1-58302ddcd77e617b36522a52.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/19/new-doc-48-1-58302ddcd77e617b36522a52.jpg?t=o&v=555)
![new-doc-48-3-58302ded2623bdef1218e961.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/19/new-doc-48-3-58302ded2623bdef1218e961.jpg?t=o&v=555)
![Nilai laboratorium pada pasien (dok.pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/19/new-doc-48-2-58302e0a02b0bd0536ff5897.jpg?t=o&v=555)
Kasus ini sebagai pelajaran semua yang membaca
Dibuatnya tulisan ini tentang yang membaca tidak hanya sejawat dokter, tetapi juga masyarakat awam. Diharapkan tulisan ini sebagai pelajaran bagi kita semua bahwa jangan menganggap remeh gigitan ular. Walaupun sebagian ular yang menggigit tidak berbisa, namun pastinya terdapat kasus dengan gigitan ular yang dapat membahayakan jiwa. Pada kasus gigitan ular ini, jenis ularnya adalah viper yang ternyata mempunyai efek terhadap darah yang sangat berbahaya dan jika salah atau telat tatalaksananya dapat membahayakan jiwa.
Penting bagi kita semua untuk mengenal jenis ular-ular, morfologi sacara umum jenis ular yang berbisa atau yang tidak berbisa. Mengenal bentuk luka gigitan untuk dapat memperkirakan apakan ini berbisa atau tidak. Dan tidak kalah penting adalah dapat mengetahui atau melihaty ular yang menggigit tersebut agara penanganannya dapat lebih tepat lagi.
Sampai tulisan ini dibuat, kondisi pasien masih sadar dengan tanda vital yang masih normal. Namun karena ancaman perdarahan masih terjadi, maka tim medis masih melakukan monitoring dan terapi yang ketat agar jiwa pasien terselamatkan sehingga dapat kembali kepada keluarganya yang menunggu dengan setia. Semoga.
Salam sehat,
dr. Meldy Muzada Elfa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI