Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Fibromialgia? Diagnosis yang Sering Dijadikan Keranjang Sampah

22 Agustus 2016   23:20 Diperbarui: 23 Agustus 2016   07:52 1616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Fibromialgia. Agoramedia

Memang tidak ada pelarangan tindakan tersebut, namun hasilnya dalam jangka panjang masih dipertanyakan. Nampaknya tindakan suntik tersebut adalah tindakan instan untuk menghilangkan keluhan nyeri pada pasien, terasa menenangkan tetapi tidak akan menyembuhkan. Yang perlu diperhatikan tindakan tersebut jika sering dilakukan, risiko terjadinya infeksi ataupun efek samping lokal akan semakin mungkin terjadi.

Ilustrasi suntik anti nyeri pada pasien fibromialgia sumber: amazine.co
Ilustrasi suntik anti nyeri pada pasien fibromialgia sumber: amazine.co
Penutup

Keluhan nyeri otot, nyeri sendi, nyeri tulang, kaku otot, mudah lemas adalah keluhan yang sering dijumpai oleh teman sejawat di lapangan. Sangat penting untuk melihat keluhan kunci pada pasien tersebut agar tepat dalam melakukan pemeriksaan lanjutan dan dapat mendiagnosis secara tepat dan tajam.

Fibromialgia sering didiagnosis sebagai jalan akhir ketika diagnosis lain dianggap tidak memungkinkan. Beberapa diagnosis banding dari fibromialgia yaitu rheumatoid artritis tahap awal, lupus eritematosus sitemik, sindrom sjogren, polimialgia reumatika, polimiositis, hipotiroid, hiperparatioid dan osteoarthritis difus dapat dipertimbangkan dulu sebelum mendiagnosa akhir fibromialgia.

Sebab, ketika teman sejawat mendiagnosis fibromialgia, maka hal tersebut bukanlah akhir dari tugas kita, tetapi ini adalah awal dari tatalaksana yang akan memakan waktu yang lama.

Salam sehat,
dr. Meldy Muzada Elfa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun