Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Nyeri Kepala Saat Berpuasa, Kenapa dan Bagaimana Solusinya?

7 Juni 2016   17:19 Diperbarui: 4 April 2017   18:25 6487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nyeri kepala (selanjutnya ditulis sakit kepala) pada saat berpuasa adalah salah satu keluhan yang sering terjadi pada setiap orang, baik yang sehat maupun yang sedang sakit. Dari beberapa penelitian sosial disebutkan bahwa 4 dari 10 orang yang berpuasa mengaku pernah mengalami sakit kepala. 

Jika kondisi ini terjadi pada saat tidak berpuasa, maka cukup dengan minum obat sakit kepala masalah akan selesai. Namun jika sakit kepala ini menyerang saat berpuasa, maka penderitanya akan menjadi serba salah. Jika tidak minum obat, nyeri akan menjadi-jadi bahkan menggangung kekhusuan dalam menjalankan ibadah puasa. Namun jika minum obat, konsekuensi puasa menjadi batal dan harus mengganti di kemudian hari. Dan yang lebih disayangkan lagi, sakit kepala menyerang saat siang menjelang sore hari sehingga terasa sayang membatalkannya.

Menurut definisi medis, nyeri kepala/sakit kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada sebagian atau seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang kepala (daerah oksipital dan sebagian daerah tengkuk). Jika dikasifikasikan, sakit kepala terbagi menjadi sakit kepala primer yaitu sakit itu sendirilah penyakitnya dan sakit kepala sekunder, yaitu nyeri kepala akibat masalah lain yaitu stres, perubahan cuaca, kekurangan oksigen, kekurangan glukosa (gula darah), salah posisi tidur dan lain-lain

Jika melihat definisi dan klasifikasi di atas, maka sakit kepala pada orang yang berpuasa termasuk kategori sakit kepala sekunder.

Kenapa Bisa Sakit Kepala Saat Berpuasa?
Sebenarnya jika dalam keadaan normal, maka berpuasa sejatinya menyehatkan dan tidak menyebabkan sakit kepala. Namun, kenapa bisa sampai sakit kepala?

Sakit kepala dengan risiko tinggi terjadi pada saat berpuasa adalah pada orang dengan riwayat penyakit maag kronis, penderita darah tinggi, penderita paru kronik, perokok dan pecandu kopi. Namun risiko ini akan terjadi jika dipicu ketika pola bersahur salah, aktivitas yang berlebihan, stres atau banyak pikiran, posisi tubuh atau posisi tidur siang yang salah.

Yang sering terjadi pada penderita maag kronis yang mengalami sakit kepala salah satunya pola sahur yang tidak tepat. Pada penderita maag kronis, sakit kepala terjadi karena asam lambung meningkat sehingga memacu sakit kepala. Seharusnya saat bersahur, konsumsilah makanan tinggi serat untuk memperlama waktu pengosongan lambung sehingga asam lambung tidak cepat meningkat.

Pada perokok juga sering mengalami sakit kepala saat awal-awal puasa, hal ini terjadi karena adaptasi kadar nikotin dalam darah yang terstimulasi oleh asap rokok yang biasanya terjadwal pada saat tidak berpuasa, pada saat puasa jadwal tersebut berubah, sehingga adaptasi perubahan memicu terjadinya sakit kepala pada perokok.

Dari kejadian semua itu, menyebabkan ketegangan pada otot daerah kepala, pelebaran pembuluh darah yang menyentuh saraf, sehingga area sensitif pada kepala distimulus kemudian diproyeksikan ke permukaan dan dirasakan di daerah distribusi saraf yang bersangkutan sehingga terjadilah sakit kepala.

Apa Saja Pencetus Sakit Kepala Saat Puasa?
Pada tulisan diatas tadi sudah dijelaskan orang yang mempunyai risiko sakit kepala saat puasa. Namun sakit kepala tidak akan terjadi jika tanpa didahului faktor pencetus. Apa saja faktor pencetus yang menyebabkan sakit kepala saat berpuasa?

  1. Kurang cairan/dehidrasi
    Kurang cairan akan berdampak pada keseimbangan sel dalam tubuh kita, yang dapat memberikan manifestasi berupa sakit kepala. Orang yang punya risiko sakit kepala saat berpuasa hindari beraktivitas yang menyebabkan banyak keringat, aktivitas di bawah sinar matahari atau pun aktivitas di daerah yang panas.

  2. Kadar gula darah turun/hipoglikemia
    Tidak sahur salah satu pencetus kadar gula darah menjadi turun yang menyebabkan sakit kepala pada saat puasa. Pada penderita diabetes, pemberian dosis obat diabet yang berlebih saat puasa menyebabkan kadar gula darah menjadi turun. Aktivitas yang berat juga menyebabkan hipoglikemia.

    Pada penderita diabetes, sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum berpuasa untuk menentukan dosis obat saat puasa.

  3. Zat tiramin
    Zat tiramin atau zat yang terkandung di dalam makanan yang proses pembuatannya memakan waktu lama, misalnya keju (termasuk blue cheese, keju cheddar, keju parmesan dan keju Swiss). Semakin lama proses pembuatan makanan tersebut, semakin banyak kandungan tiramin di dalamnya. Hindari konsumsi keju saat bersahur.

  4. Ketidakseimbangan kadar nikotin tubuh
    Pada perokok aktif, nikotin yang didapatkan dari asap rokok akan memicu produksi endorfin (morfin dalam tubuh) yang selanjutnya akan memberikan efek rasa nyaman pada tubuh. Pada saat berpuasa, siklus yang biasanya menjadi berubah sehingga perubahan kebiasaan tersebut akan menyebabkan sakit kepala pada perokok.

    Untuk mencegah hal tersebut terjadi, beberapa minggu atau bulan sebelum berpuasa, perokok membiasakan untuk mengurangi merokok terutama pada siang hari. Lebih bagus lagi jika hal ini dilakukan sebagai langkah awal berhenti merokok.

  5. Peningkatan asam lambung
    Penderita maag kronis akan sering mengalami sakit kepala, kadang disertai dengan rasa mual dan muntah. Bagi penderita maag kronis, sebaiknya menghadapi puasa adalah dengan selalu bersahur rutin, menu makanan tinggi serat, atau mencapur nasi dengan sedikit serbuk agar-agar untuk memperlambat pengosongan lambung.

    Pemberian obat-obatan untuk mengurangi asam lambung dapat dipertimbangkan, terutama obat yang mempunyai efek sampai 12 jam. Namun pemberian obat tersebut harus diketahui dan disetujui dokter Anda.

Apa yang Dilakukan Jika Sakit Kepala Saat Puasa?
Jika sakit kepala menyerang saat berpuasa, banyak responden mengaku akan berbuka puasa dan minum obat sakit kepala karena sakit yang tidak tertahankan.

Kadang jika dipikirkan, sungguh sayang jika puasa sudah dijalani beberapa jam menjadi dibatalkan karena sakit kepala tersebut.

Berikut ada beberapa tips ringan yang biaa dilakukan jika sakit kepala menyerang saat berpuasa.

  1. Es batu
    Memanfaatkan sekantong es batu akan membuat mati rasa daerah yang terdapat sakit dan dapat mengurangi sakit kepala, jika meraskan rasa sakit atau nyeri akibat suatu ketegangan atau stress, cukup mengambil icepack lalu diletakkan di kepala atau bahu atau leher bagian belakang.

  2. Pijat
    Salah satu patofisiologi sakit kepala karena tegangnya otot daerah kepala. Pijatan ringan diharapkan dapat membantu mengurangi ketegangan dan mengurangi nyeri kepala yang terjadi.

  3. Peregangan
    Lakukanlah peregangan untuk mengurangi otot-otot tegang yang memberikan konstribusi terhadap nyeri dan cobalah tiga gerakan seperti, gerakan leher dagu ke depan, ke atas, ke samping kiri dan kanan, lalu gerakan bahu seperti gerakan bahu ke atas, lalu putar bahu ke depan dan ke belakang ataupun peregangan yang lainnya. Lakukan peregangan ini dua kali sehari sekitar 20 menit persesinya dan tahan peregangan selama lima detik, releks selama lima detik dan ulangi setiap peregangan hingga 3 atau 5 kali.

  4. Aromaterapi
    Saat sakit kepala menyerang, segeralah rileks dan coba untuk mencium bau-bauan yang menyegarkan, manfaat kan yang ada di sekeliling. Mencium bunga yang harum, bau tanaman hijau atau bau sabun yang disukai dapat memicu hormon endorfin keluar yang salah satu efeknya dapat menurunkan rasa nyeri yang didapatkan.

  5. Hindari membaca buku
    Kadang beberapa anggapan mengatakan dengan membaca akan menghilangkan stres dan menyebabkan tubuh menjadi relaks. Sebenarnya anggapan tersebut sah saja jika dalam kondisi yang normal. Tapi saat kondisi nyeri kepala, sebaiknya membaca dihindari untuk sementara waktu. Membaca akan memaksa kontraksi otot mata, kontraksi lensa mata dan memaksa otak untuk bekerja.

    Justru mencoba memejamkan mata (bukan tidur) adalah jalan keluar yang terbaik dalam kasus ini.

  6. Suntik antinyeri
    Jika sakit kepala tetap terjadi bahkan cenderung tidak tertahankan, namun masih merasa sayang untuk membatalkan puasa, maka solusi suntik antinyeri dapat dipertimbangkan.

    Mungkin ini bisa menjadi kontroversi baik dari segi agama maupun dari segi medis. Namun beberapa pengalaman menunjukkan bahwa nyeri kepala dapat dikendalikan bahkan dihilangkan dengan pemberian suntikan antinyeri yang ringan seperti parasetamol atau metampiron. Atau dengan pemberian antihistamin seperti difenhidramin sangat membantu pada sakit kepala disertai perasaan berputar dan mual muntah.

***
Demikian sedikit tulisan ini semoga dapat memberikan manfaat bagi kita yang menjalankan ibadah puasa agar menjadi lebih baik dan lebih khusuk. Jika seseorang sehat dalam menjalankan ibadahnya, tentunya dia dapat lebih meningkatkan nilai ibadahnya terutama di ban suci di mana pahala makin dilipat gandakan. 

 

Salam sehat,
dr. Meldy Muzada Elfa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun