Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sakit yang Bagaimana Sebaiknya Tidak Usah Puasa? (Tinjauan dari Segi Medis)

2 Juni 2016   19:52 Diperbarui: 3 Juni 2016   08:41 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Orang berpuasa yang sedang sakit| Sumber: www.republika.co.id

Apa saja infeksi akut yang sering didapatkan oleh masyarakat Indonesia dengan iklim tropis? Antara lain: demam berdarah, malaria, demam typhoid, hepatitis virus, leptospirosis (penyakit karena tikus), tetanus, disentri, infeksi paru.

Saat positif terdiagnosa penyakit tersebut, sebaiknya prioritaskan untuk penyebuhan dengan obat-obatan dulu dibandingkan memaksakan tetap berpuasa yang justru berakibat memperparah penyakit.

5. Riwayat muntah darah atau berak hitam kurang dari 3 bulan yang lalu

Jika seseorang mempunyai riwayat muntah darah atau berak hitam yang diakibatkan karena luka lambung atau usus kecil, berdasarkan panduan dari Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) tentang penatalaksanaan perdarahan saluran cerna bagian atas, direkomendasi memberikan obat antisekretorik (mengurangi asam lambung) dosis tunggal harian untuk menurunkan risiko perdarahan ulang dan dapat direkomendasikan terapi jangka panjang. Dapat diberikan berturut-turut sampai 3 bulan.

Saat berpuasa dengan keadaan lambung yang kosong, dikhawatirkan terjadi peningkatan asam lambung akan mencederai luka lambung/usus yang seharusnya sudah mulai menutup. 

Dalam keadaan normal, peningkatan kadar asam lambung tidak perlu dikhawatirkan karena adanya faktor defensif (barier mukosa lambung) yang masih bagus. Tapi pada pasien dengan riwayat perdarahan khususnya terjadi kurang dari 3 bulan yang lalu, risiko perdarahan kembali cukup tinggi. Dan lebih diperhatikan lagi jika perdarahan tersebut tidak diketahui penyebabnya (bukan karena infeksi bakteri H. pylori dan obat-obatan anti nyeri).

6. Pasca Operasi dan Pasca Stroke

Pasien yang baru selesai menjalani pembedahan memerlukan asupan nutrisi yang tinggi dan baik. Proses penyembuhan baik penutupan luka pada kulit ataupun revaskularisi pada organ dalam menuntut kondisi nutrisi yang bagus. Selain itu pencegahan terjadinya infeksi diperhatikan. Sehingga dalam keadaan setelah tindakan pembedahan, sebaiknya tidak usah puasa dan menggantinya dihari lain sampai penyembuhannya dianggap baik.

Pasien post stroke yang telah melewati fase akut biasanya akan diperbolehkan dirawat di bangsal biasa atau boleh pulang untuk perawatan di rumah. Di samping pengobatan yang rutin, proses penyembuhan saraf yang tergolong lambat mengharuskan pasien agar memperhatikan kondisi nutrisi. Selain adanya gejala sisa akibat stroke, sistem saraf juga harus selalu mendapat suplai darah yang cukup untuk memenuhi oksigenasi dan nutrisi.

Jika pasien berpuasa dan terjadi kekurangan cairan atau kekurangan kadar gula darah (hipoglikemia), justru hal ini akan memperlambat penyembuhan atau malah memperberat gejala sisa akibat stroke tersebut.

Gejala sisa yang dimaksud adalah: bicara pelo, mulut mencong, tangan dan kaki lemah, nyeri atau kesemutan di tangan dan kaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun