Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ramadhan Seminggu Lagi, Berikut Tips untuk Penderita Penyakit Kronis

1 Juni 2016   00:13 Diperbarui: 2 Juni 2016   14:35 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock.com

Seyogyanya sakit kronis saat menghadapi bulan Ramadhan tidak menjadi penghalang untuk tetap beribadah maksimal untuk mengharap pahala dan ridhoNya. Sakit kronis dalam keadaan stabil, contohnya penderita diabetes dengan gula darah terkontrol, hipertensi dengan tekanan terkontrol, gastritis tanpa ada serangan akut ataupun penyakit kronik lainnya masih diperbolehkan untuk berpuasa dengan beberapa catatan dan tentunya berkonsultasi dengan dokter Anda.

Secara umum tidak banyak yang berubah pada fungsi fisiologis tubuh kita pada saat menjalankan ibadah puasa. Ada beberapa hal yang memang harus diperhatikan dan ini berkaitan dengan penderita penyakit kronis. 

Berikut adalah beberapa kondisi yang diperhatikan saat menjalani ibadah puasa dengan kaitannya pada beberapa penyakit.

Dehidrasi/Kurang Cairan

Hal yang lumrah terhadi saat puasa adalah kurang cairan, walaupun bila ditinjau dari segi medis masih dalam tahap ringan. 

Risiko tinggi kekurangan cairan pada yang berpuasa adalah pada pekerja lapangan yang terpapar sinar matahari, olahragawan dan bekerja di tempat yang panas dan tertutup.

Pada penyakit tertentu seperti gagal jantung dan penyakit ginjal kronik disarankan jika berpuasa sedapat mungkin menghindari risiko kekurangan cairan. Kekurangan cairan pada penyakit ini akan menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit yang ada di dalam tubuh yang dapat berbahaya.

Pasien ini juga tidak dianjurkan untuk banyak minum saat sahur sebab justru akan menyebabkan organ jantung atau ginjal bekerja lebih keras. Orang normalpun jika saat sahur minum banyak, maka tubuh tetap akan membuangnya saat lagi hari dengan banyak kencing.

Tips: Bagi penderita gagal jantung dan penyakit ginjal kronik yang berpuasa, hindari terpapar panas berlebih. Tidak dianjurkan minum berlebihan saat sahur.

Nyeri Ulu Hati

Lambung secara normal akan mengalami pengosongan makanan sekitar 4-6 jam sesudah makan. Kadang bagi beberapa individu terutama dengan mukosa/dinding lambung yang sudah teriritasi, saat lambung menjadi kosong dan asam lambung naik, maka cenderung akan merasa nyeri ulu hati. Rasa nyeri ini kalau berlangsung terus menerus akan menyebabkan mual, muntah dan nyeri kepala.

Pada orang normal keadaan ini mungkin sedikit dirasakan tapi tidak terlalu berpengaruh. Namun pasa penderita gastritis kronis/maag karena peradangan dinding lambung, hal ini akan sangat menyiksa.

Penggunaan obat-obatan untuk mengurangi peningkatan asam lambung dianjurkan dengan efek obatnya yang bisa bertahan lebih dari 12 jam. Saat sahur komposisi makanan diperhatikan. Makan tinggi serat dianjurkan. Sebaiknya konsultasi ahli gizi untuk mengatur diet Anda.

Tips: Bagi penderita gastritis kronis/maag dianjurkan minum obat untuk mengurangi asam lambung, perbanyak komposisi serat dan konsultasi ahli gizi untuk mengatur diet.

Hipoglikemia/Kadar Gula Darah Turun

Kasus hipoglikemia atau kadar gula darah turun saat puasa adalah kasus yang sering terjadi. Dalam keadaan normal, gula darah di dalam tubuh dijaga tetap stabil walaupun tidak makan. Hal ini terjadi karena selain tubuh mendapatkan gula darah dari karbohidrat, tubuh juga dapat mendapatkan gula darah dari metabolisme lemak.

Namun pada kasus diabetes yang berpuasa, jika obat-obatan yang biasa diminum saat bukan bulan Ramadhan di samakan dosisnya dengan saat berpuasa, biasanya gula darah yang biasanya normal maka saat puasa cenderung turun bahkan menjadi sangat rendah.

Obat-obatan yang mempunyai risiko menurunkan gula darah menjadi tidak terkontrol saat puasa adalah golongan sulfoniluria misalnya glibenklamid, glimepirid, glikuidon dan lain-lain serta golongan insulin injeksi.

Bahaya terjadinya hipoglikemia antara lain pingsan bahkan koma karena otak kekurangan energi, gangguan irama jantung dan darah menjadi asam karena terjadi asidosis.

Tips: Menjelang puasa, bagi penderita diabetes dengan gula darah terkontrol sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk penyesuaian dosis obat saat puasa. Bawalah permen ke mana saja,sehingga saat Anda merasakan tubuh Anda hipoglikemia, segeralah berbuka dan makan permen segera.

Hipertensi/Darah Tinggi

Saat berpuasa justru bisa terjadi peningkatan tekanan darah tinggi, khususnya bagi orang yang mempunyai hipertensi sebelumnya.

Hal ini terjadi karena efek kekentalan/viskositas ddarah yang meningkat saat puasa akan meningkatkan resistensi perifer yang akhirnya meningkatkan tekanan darah.

Bagi penderita hipertensi yang ikut berpuasa, walaupun sudah minum obat darah tinggi, hindari hal yang menyebabkan darah menjadi mengental.

Tips: Menghindari keringat berlebih dan menghindari panas. Saat sahur diusahakan mengurangi asupan garam serendah mungkin. Tidak disarankan minun kopi saat sahur

Panduan sahur tepat untuk individu sehat

1. Makan secukupnya dengan komposisi gizi yang tepat dan tinggi serat. Makan berlebihan tidak akan menyebabkan rasa lapar saat lambung telah kosong menjadi hilang.

2. Minum air putih lebih diutamakan, hindari minum teh apalagi kopi. Minum yang cukup. Minum yang berlebih tetap akan dikeluarkan oleh ginjal dan mengganggu aktivitas saat subuh dan pagi hari.

3. Hindari bekerja di tengah terik matahari. Jika bekerja di lapangan, gunakan payung atau lebih sering berteduh.

4. Yang biasa berolah raga sore, tetap diperbolehkan tapi dengan tetap menghitung kemungkinan kalori yang dibakar saat olah raga.

5. Hanya tidur-tiduran saja saat berpuasa tidak berbeda bermakna dengan orang yang melakukan aktivitas seperti biasa jika ditinjau dari rasa lapar dan haus ataupun kadar gula darah.

6. Saat buka puasa, lambung tidak boleh langsung dijejali dengan banyak makanan dengan tujuan menyediakan waktu untuk lambung beradaptasi.

7. Lebih dianjurkan buka puasa dengan yang manis untuk memenuhi kebutuhan kalori.

Demikian sedikit tulisan saya menjelang bulan ramadhan, semoga dapat membantu persiapan puasa terutama yang mempunyai penyakit kronik, agar ibadah puasa berjalan khusu dan maksimal serta mendapatkan ganjaran pahala yang berlimpah. Aamiin.

 

Salam sehat,

dr. Meldy Muzada Elfa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun