Seyogyanya sakit kronis saat menghadapi bulan Ramadhan tidak menjadi penghalang untuk tetap beribadah maksimal untuk mengharap pahala dan ridhoNya. Sakit kronis dalam keadaan stabil, contohnya penderita diabetes dengan gula darah terkontrol, hipertensi dengan tekanan terkontrol, gastritis tanpa ada serangan akut ataupun penyakit kronik lainnya masih diperbolehkan untuk berpuasa dengan beberapa catatan dan tentunya berkonsultasi dengan dokter Anda.
Secara umum tidak banyak yang berubah pada fungsi fisiologis tubuh kita pada saat menjalankan ibadah puasa. Ada beberapa hal yang memang harus diperhatikan dan ini berkaitan dengan penderita penyakit kronis.Â
Berikut adalah beberapa kondisi yang diperhatikan saat menjalani ibadah puasa dengan kaitannya pada beberapa penyakit.
Dehidrasi/Kurang Cairan
Hal yang lumrah terhadi saat puasa adalah kurang cairan, walaupun bila ditinjau dari segi medis masih dalam tahap ringan.Â
Risiko tinggi kekurangan cairan pada yang berpuasa adalah pada pekerja lapangan yang terpapar sinar matahari, olahragawan dan bekerja di tempat yang panas dan tertutup.
Pada penyakit tertentu seperti gagal jantung dan penyakit ginjal kronik disarankan jika berpuasa sedapat mungkin menghindari risiko kekurangan cairan. Kekurangan cairan pada penyakit ini akan menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit yang ada di dalam tubuh yang dapat berbahaya.
Pasien ini juga tidak dianjurkan untuk banyak minum saat sahur sebab justru akan menyebabkan organ jantung atau ginjal bekerja lebih keras. Orang normalpun jika saat sahur minum banyak, maka tubuh tetap akan membuangnya saat lagi hari dengan banyak kencing.
Tips: Bagi penderita gagal jantung dan penyakit ginjal kronik yang berpuasa, hindari terpapar panas berlebih. Tidak dianjurkan minum berlebihan saat sahur.
Nyeri Ulu Hati
Lambung secara normal akan mengalami pengosongan makanan sekitar 4-6 jam sesudah makan. Kadang bagi beberapa individu terutama dengan mukosa/dinding lambung yang sudah teriritasi, saat lambung menjadi kosong dan asam lambung naik, maka cenderung akan merasa nyeri ulu hati. Rasa nyeri ini kalau berlangsung terus menerus akan menyebabkan mual, muntah dan nyeri kepala.