Mohon tunggu...
Meldy Muzada Elfa
Meldy Muzada Elfa Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dengan hobi menulis

Internist, lecture, traveller, banjarese, need more n more books to read... Penikmat daging kambing...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Tidak Semua Kurang Darah (Anemia) Diobati dengan Tablet Tambah Darah

5 April 2016   14:11 Diperbarui: 10 Mei 2019   09:51 12693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menentukan Jenis Anemia

Dalam perkembangan ilmu kedokteran, telah banyak diidentifikasi jenis anemia. Itu adalah hal prinsip yang harus diketahui oleh semua orang. Tidak semua anemia karena kekurangan zat besi sehingga tidak semua anemia harus diberi tablet tambah darah dengan komposisi utamanya adalah zat besi.

Jenis yang paling ditemukan di masyarakat adalah jenis anemia hipokromik mikrositik. Jenis anemia ini disebabkan oleh 4 faktor, yaitu: 1. Defisiensi (kekurangan) zat besi, 2. Penyakit kronik (keganasan, cacingan, komplikasi dll), 3. Thalasemia, 4.Sideroblastik. Untuk menentukan jenis dan penyebab, sebenarnya cukup dengan pemeriksaan darah rutin dan status besi seperti yang dijelaskan di atas.

Berikut adalah tabel jenis anemia berdasarkan status besi pasien.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Jika dilihat tabel di atas, untuk satu jenis anemia saja yaitu anemia mikrositik hipokromik dengan 4 tipe, ternyata kadar besi serumnya berbeda. Pemberian suplemen zat besi pada kasus anemia karena defisiensi besi dan anemia penyakit kronik memang ada indikasinya. Tapi pemberian zat besi pada anemia karena thalassemia dan sideroblastik tidak ada indikasinya. Bahkan jika dilihat dari peningkatan ferritin pada kasus ini, justru memberikan zat besi berbahaya. Ferritin yang berlebih disimpan hati, limpa, dan jantung di mana jika menumpuk akan menyebabkan kegagalan organ yang berakibat kematian.

Terapi Zat Besi pada Anemia Apa Saja?

Dilihat dari penjelasan di atas, sehingga seorang dokter dan orang awam harus mengetahui, jenis anemia apa saja yang bisa diberikan dengan zat besi. Memang tidak semua jenis anemia bisa disimpulkan dengan pemeriksaan status besi. Banyak juga yang harus melewati pemeriksaan lain yang lebih canggih, bahkan bersifat sitogenetika.

Berikut penulis daftarkan jenis anemia yang dapat diberikan suplemen tablet zat besi:

  • Anemia defisiensi (kekurangan) besi
  • Anemia penyakit kronik
  • Anemia pada penyakit ginjal kronik dengan serum besi yang rendah
  • Anemia pada kehamilan
  • Anemia akibat perdarahan kronik

Pada kasus di atas, kekurangan zat besi diakibatkan karena penggunaan (utilisasi) yang meningkat atau karena berkurangnya kadar besi karena perdarahan. Sehingga pada kasus tersebut pemberian zat besi dapat diindikasikan.

Sedangkan beberapa kasus anemia lainnya, pemberian zat besi terkesan sia-sia bahkan dapat dikatakan berbahaya. Berikut adalah kasus anemia tanpa ada indikasi pemberian zat besi.

  • Anemia megaloblastik hipovitaminosis dengan kadar serum besi cukup
  • Anemia karena hemolitik autoimun
  • Anemia pada penyakit ginjal kronik dengan kadar serum besi cukup
  • Anemia akibat perdarahan akut
  • Anemia pada keganasan darah (leukemia akut dan kronik)
  • Anemia Aplastik
  • Anemia pada thalassemia*
  • Anemia pada sideroblastik*
  • Anemia pada mielodisplasia sindrom (MDS)*

Pada kasus di atas, terapi untuk meningkatkan kadar Hb bukan dengan pemberian zat besi, tetapi sesuai dengan latar belakang penyakit penyebabnya masing-masing. Bahkan pada kasus anemia yang penulis berikan tanda bintang, pemberian zat besi justru berbahaya karena pada kasus tersebut sering terjadi peningkatan ferritin yang dapat menumpuk dalam organ yang menyebabkan kegagalan organ.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun