Mohon tunggu...
Melati Agustina
Melati Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Saya Melati Agustina, biasa dipanggil Melati atau Mel, salam kenal!! Saya membuat blog ini untuk memenuhi tugas saya di kelas Children's LIterature. Fyi, saya adalah seorang mahasiswa jurusan Sastra Inggris di Universitas Negeri Padang. Hobi saya travelling, berenang, baca novel or webtoon, dan menulis (tapi udah lama banget engga hehe). I think that's all about me, semoga blog ini bisa berguna dan bermanfaat terus kedepannya yaa hihi. Byeee!!!!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Review Picture Book "A Tiny Seed: The Story of Wangari Maathai"

1 Juni 2024   15:40 Diperbarui: 1 Juni 2024   15:45 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.ulwazilwethu.org.za

Karena ini adalah cerita naratif, maka penulis kebanyakan menulis dengan urutan waktu. Ia menyusun ceritanya berdasarkan kronologis waktu. Agar ceritanya lebih jelas, ia mengilustrasikan cerita setelah paragraf dan terus menerus hingga halaman terakhir bukunya. Sehingga, hal ini akan membantu menggerakkan pembaca untuk membaca halaman berikutnya sampai selesai.

Area B: Illustrasi

Ilustrasi sampul buku:

  • Sampul depan “A Tiny Seed” memberikan unsur-unsur penting yang berhubungan langsung dengan kisah Wangari Maathai. Judul “A Tiny Seed” melambangkan awal perubahan dan pertumbuhan, mencerminkan upaya Wangari dalam menanam pohon dan memberdayakan perempuan. Penggunaan warna-warna cerah dan citra detail menyampaikan harapan, pertumbuhan, dan perjalanan inspiratif serta dampak tindakannya terhadap masyarakat.
  • Penyebutan Wangari Maathai dalam subjudulnya menyoroti tokoh sentral dalam narasi tersebut, menekankan perannya dalam mengajar perempuan menanam pohon dari benih dan meningkatkan kehidupan mereka melalui praktik berkelanjutan. Selain itu, penulis dan ilustrator yang disebutkan di sampulnya menandakan upaya kolaboratif untuk menghidupkan kisah Wangari melalui kata-kata dan ilustrasi, yang menangkap esensi dari aktivisme lingkungan dan dampaknya terhadap masyarakat.

Ilustrasi yang digunakan merupakan cetakan gambar atau ilustrasi karya Maya Marshak. Menurut saya, ilustrasi yang paling efektif untuk mengembangkan cerita secara keseluruhan adalah ilustrasi ketika Wangari yang mengajari para perempuan menanam pohon dari biji. Karena hal ini sangat penting dalam menunjukkan misi Wangari untuk memberdayakan masyarakat melalui praktik berkelanjutan. Hal ini menunjukkan dedikasinya untuk meningkatkan kehidupan orang lain dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.

Dua bagian yang berulang dalam ilustrasi adalah sebagai berikut:

  • Trees (pohon): Pepohonan ditampilkan secara mencolok dan diulang melalui ilustrasi, melambangkan pertumbuhan, alam, dan sebagai percakapan lingkungan dengan Wangari Maathai.
  • Seeds (benih): Benih memainkan peran penting dalam ilustrasi, mewakili permulaan, harapan, dan kekuatan transformatif dari tindakan kecil.

Kehadiran pohon dan benih yang konsisten memperkuat tema sentral pertumbuhan, keberlanjutan, dan pemberdayaan dalam kisah Wangari Mathaai. Dengan mengulangi elemen-elemen ini, ilustrasi menciptakan benang visual yang menghubungkan berbagai bagian narasi, meningkatkan koherensi dan memperkuat pesan-pesan utama.

Area C: Karakterisasi


Ciri dominan yang mudah dikenali dari tokoh utama cerita ini adalah kecintaan dan kepeduliannya yang mendalam terhadap masyarakat Kenya. Sifat ini ditunjukkan melalui keinginannya akan kebahagiaan dan kebebasan masyarakat, serta hubungannya yang kuat dengan kampung halamannya di Afrika.

Sifat tokoh utama yang dibentuk melalui teks adalah kasih sayang dan empati. Wangari menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap masyarakat Kenya, menunjukkan keinginan yang kuat untuk kebahagiaan dan kebebasan mereka. 

Sifat ini terlihat jelas melalui tindakannya dalam mengajar perempuan menanam pohon, sehingga memungkinkan mereka meningkatkan penghidupan dan merasa diberdayakan. Kecintaan Wangari terhadap negaranya dan masyarakatnya terlihat jelas saat ia kembali ke Kenya setelah menyelesaikan studinya, menyaksikan dan membantu menyelesaikan tantangan yang dihadapi masyarakat.

Sifat karakter yang dibentuk melalui ilustrasi adalah kemandirian. Tokoh utama, Wangari, menunjukkan kemandirian melalui tindakan dan interaksinya yang digambarkan dalam ilustrasi. Dia ditampilkan secara aktif terlibat dalam tugas-tugas seperti memecah tanah, menanam benih, dan mengajar perempuan lain untuk menanam pohon, menunjukkan kemandirian dan inisiatifnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun