Banyak karya sastra suluk yang terkenal diantaranya suluk ling lung, suluk wujil, suluk bonang, darma gandul, gantoloco, dan lain -- lain.Â
Di sini akan disinngung tentang suluk ling lung yang secara garis besar berisikan tentang sebuah perjalanan sunan kalijaga yang mencari intisari dari makna kehidupan yang hakiki, yang di dalamnya terdapat banyak petuah -- petuah tentang kehidupan.
"Sunan Benang ngandika ris, yen sira amrih wekasan, matenana ing ragane, sinauwa pejah sira, mumpung ta meksih gesang, anyepiya mring wanagung, aja nganti kamanungsan."
Diatas adalah cuplikan dari salah satu pada dalam suluk Ling Lung pada pupuh Asmarandana yang kurang lebih isinya adalah sebuah wejangan dari sunan Bonang kepada sunan kalijaga bahwa untuk memehami sifat kita harus mengesampingkan lahiriah kita.Â
Belajarlah tentang kematian, mumpung sekarang masih hidup, untuk itu kita harus mau menyendiri, menyepi jauh dari hiruk pikuk untuk memahami diri lebih mendalam. Selain itu juga ada ajaran -- ajaran yang lain tentang makna kehidupan, seperti berikut :
Aja lunga yen tan wruh kang pinaranan, lan aja mangan ugi, yen tan wruh rasanya, rasane kang pinangan, aja nganggo-anggo ugi, yen durung wruha arane busana di.
Miwah ireng abang kuning putih, iya iku panguripaning bawana, jagad cilik jagad gedhe, pan padha isenipun, tinimbang keneng sira iki, yen ilang warna ingkang, jagad kabeh suwung, sesukere datan ana, kinumpulken marang rupa kang sawiji, tan kakung tan wanodya.
Dua pada tembang yang diambil dari suluk Ling Lung itu berisi ajaran atau nasehat tentang kehidupan yang intinya janganlah sekali -- kali kita bertindak jikalau kita tidak mengetahui apa yang kita tindakkan dan kita tak mengetahui tujuan kita melakukan tindakan itu.Â
Ini mengajarkan kita untuk selalu mawas diri dan tidak bertindak gegabah, kita haruslah memikirkan dulu segala sesuatunya sebelum kita bertindak.Â
Dan juga dalam satu pada yang lain juga tersirat ajaran bahwa kehidupan di dunia ini penuh warna yang membentuk dinamika kehidupan di dunia ini. Kehidupan itu dalam dunia jawa diistilahkan dengan jagad cilik dan jagad gedhe.Â
Jagad cilik adalah diri pribadi kita sendiri sebagai pribadi dengan segala sesuatu yang ada pada diri kita, sedangkan jagad gedhe adalah alam semesta dan seisinya.Â