Mohon tunggu...
Melani Zahra
Melani Zahra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Saya adalah seorang pemikir yang sangat perfeksionis terhadap sesuatu dan sangat menyukai sebuah kebenaran terhadap keadilan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Para Sosiolog Klasik (Karl Marx & Emile Durkheim)

9 September 2022   19:38 Diperbarui: 9 September 2022   22:42 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tokoh para sosiolog klasik terbagi menjadi tiga yaitu Karl Marx, Emile Durkheim dan Max Weber. Untuk yang pernah belajar sosiologi pasti tidak asing dengan tokoh tersebut, kali ini kita akan membahas mengenai pemikiran tokoh Karl Marx dan Emile Durkheim.

KARL MARX

Tokoh sosiolog klasik yang satu ini dikenal dengan pemikiran-pemikirannya yang revolusioner mengenai sosialisme dan komunisnya. Beliau lahir pada 5 Mei 1818 dan wafat pada 14 Maret 1883, tak heran jika dijuluki sebagai Bapak sosialisme atau Bapak pendiri komunis bersama sahabatnya yang bernama Friedrich Engels. Engels berperan penting dalam melembagakan pemikiran marx yang tadinya bersifat filosofis menjadi sosiologis. Ada beberapa pemikiran Marx yang perlu kita ketahui, diantaranya sebagai berikut :

Dialetika Marx

Dialektika berasal dari kata yunani 'dialego' yang artinya pembalikan, atau perbantahan. Dialektika diartikan sebagai seni pencapaian kebenaran melalui cara pertentangan dalam perdebatannya dari satu pertentangan berikutnya. Selanjutnya dialektika dipergunakan untuk suatu metode dalam memahami kenyataan. Prinsip ontologis dialetika Hegel dan Marx memiliki perbedaan yaitu, Hegel dengan dialetika ide mengemukakan bahwa ide-ide (kesadaran) berkembang melalui proses dialetika dan dunia realitas merupakan perwujudan dari dunia ide. Sedangkan Marx dengan dialetika materi mengemukakan bahwa kenyataan berkembang melalui proses dialetika dan dunia ide (kesadaran) merupakan perwujudan dari dunia realitas.

Materialisme Historis dan Materialisme Dialektis

Materialisme Historis adalah sebuah intrepetasi mengenai kehidupan masyarakat dengan berdasarkan landasan materi. Asumsi dasar yang dapat diketahui dari pemikiran ini yaitu, cara orang menyediakan kebutuhan material, kekuatan produksi material (kerja) terletak pada alat produksi, sejarah manusia digerakkan pada kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar ekonomi, relasi produksi bergantung pada wilayah kekuatan material produksi (kerja) serta keadaan sosial yang menentukan kesadaran manusia. Sedangkan Materialisme Dialektis merupakan sebuah intrepretasi atas segala fenomena alam yang terjadi berdasarkan landasan materi. Asumsi dasar yang berkaitan dengan materialisme dialektis yaitu, benda menjadi suatu kenyataan pokok, pengetahuan realitas tidak dapat dipisahkan dengan kesadaran manusia, kenyataan obyektif adalah penentu terakhir terhadap ide serta kemajuan kualitatif berupa masyarakat tanpa kelas. Beberapa asas materialisme dialektis diantaranya gerak, berelasi, perubahan dari kuantitatif terhadap kualitatif  dan kontradiksi.

Infrastruktur Ekonomi dan Super Struktur Sosial Budaya

Marx menganggap bahwa masyarakat harus selalu dipahami dalam kerangka struktur yang meliputi suprastruktur (contoh : sosial, politik, budaya, filsafat, agama, pendidikan dan kesenian) dan basis struktur atau infrastuktur (contoh : ekonomi yaitu hubungan produksi dan alat-alat produksi).

Manusia Menurut Marx

Marx mengemukakan bahwa realitas menentukan manusia untuk merubah, mencipta dan mempengaruhi sehingga manusia bukanlah subjek ataupun objek yang terpisah satu sama lain akan tetapi merupakan subjek sekaligus objek.

Masyarakat Menurut Marx

Masyarakat merupakan entitas materi dari formasi sosial dalam mode produksi yang khas. Formasi sosial yang dimaksud yaitu gejala dimana dua atau lebih cara produksi mendominasi masyarakat. Marx membagi masyarakat menjadi dua kelas yakni, kelas borjouis (pemilik modal) dan kelas proletar (para pekerja). Beberapa perkembangan masyarakat menurutnya yaitu (1) masyarakat komunis primitif, (2) masyarakat feodal, (3) masyarakat borjouis, (4) masyarakat kapitalis, (5) masyarakat sosialisme, dan (6) masyarakat komunis.

Alienasi Manusia

Menurut Marx alienasi bukan hanya manusia tersebut tidak mengalami dirinya sebagai pelaku ketika menguasai dunianya, melainkan dia mengasingkan dirinya sebagai manusia dan manusia lain. Alienasi mendasarkan manusia secara pasif dan reseptid sebagai subyek yang dipisahkan dengan objek.

Sosialisme dan komunisme

Sosialisme bersifat utopis atau bisa dikatakan dengan teori tanpa tindakan, sedangkan komunisme yang dikemukakan menurut Marx adalah suatu sosialisme yang tertindak dan diwujudkan. Setelah muncul komunisme, kaum sosialis disebut sebagai kaum utopis atau pemimpi. Marx menyatakan bahwa dengan jalan revolusi kaum proletar dapat merebut sumber dan faktor produksi sehingga mengakhiri era kapitalisme dan menuju era hidup bersama tanpa kamunitas bersama (masyarakat komunitas atau tanpa kelas).

EMILE DURKHEIM

Emile durkheim sudah tidak asing kita dengar dalam sosiologi, beliau dikenal sebagai salah satu pencetus sosiologi modern yang lahir pada 15 april 1858 dan wafat pada 15 november 1917. Pembahasan di bawah ini kita akan berfokus pada fakta sosial, solidaritas dan tipe struktur sosial serta bunuh diri, anomi dan integrasi masyarakat.

Durkheim mengemukakan bahwa masyarakat adalah sesuatu yang hidup, berpikir dan bertingkah laku yang berhadapan dengan fakta sosial di luar individu. 4 pilar pendukung masyarakat diantaranya yaitu yang sakral dan propan, klasifikasi (contohnya sanksi/hukuman), ritus (contohnya perayaan budaya) dann ikatan solidaritas.

Fakta Sosial

Fakta sosial dapat dikatakan sebagai kenyataan yang memiliki karakteristik khusus dengan mengandung tata cara bertindak, berpikir dan merasakan yang terjadi diluar individu yang ditanamkan kekuatan koersif. Fakta sosial sendiri bersifat eksternal, koersif serta menyebar dan terpisah di luar individu. Fakta sosial terbagi menjadi 2 yakni, fakta sosial material dan fakta sosial non material.

fakta sosial material fakta sosial non material

fakta sosial material sebagai sesuatu hal yang bisa disimak, ditangkap, dan diobservasi dengan bagian dari dunia nyata yang mengatur individu. Fakta sosial dapat kita ketahui diantaranya, masyarakat, komponen struktur masyarakat (gereja dan negara), serta komponen morfologi masyarakat (distribusi penduduk, jaringan komunikasi dan perumahan). Sedangkan fakta sosial non material dikatakan sebagai sesuatu yang dianggap nyata (eksternal) dan fenomena bersifat subyektif hanya muncul dari dalam kesadaran manusia. Fakta sosial non material terdiri dari norma, nilai-nilai, moralitas, kesadaran kolektif, representasi kolektif dsb.   

Solidaritas Sosial

Solidaritas sosial adalah suatu keadaan relasi antara individu atau kelompok berdasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dengan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama sehingga memperkuat relasi sosial. Solidaritas di dukung dengan nilai-nilai moral dan kepercayaan yang hidup dalam masyarakat. Menurut Durkheim masyarakat berkembang dari sederhana (dalam bentuk solidaritas sosial mekanik) menjadi modern (dalam bentuk solidaritas sosial organik).

Bunuh Diri (Suicide)

Kasus bunuh diri adalah suatu fakta sosial yang berkaitan dengan nilai, norma, aturan dan agama yang hidup di masyarakat. bunuh diri terjadi dikarenakan renggangnya solidaritas sosial dan terlalu eratnya solidaritas sosial dengan angka bunuh diri berbeda-beda menurut tingkat integrasi dan regulasi sosial.

4 Tipe Bunuh Diri Menurut Durkheim

  • Bunuh Diri Egoistik adalah bunuh diri yang terjadi ketika individu tidak dapat memenuhi kebutuhan pribadinyaa sebagaimana yang diharapkan sehingga mengalami depresi atau kekecewaan kemudian memilih bunuh diri, hal ini terjadi karena rendahnya integrasi sosial.
  • Bunuh Diri Alturistik adalah bunuh diri yang terjadi ketika adanya keyakinan individu atau kepentingan kelompok dengan persepsi apabila bunuh diri menghasilkan suatu kebaikan kelompok.
  • Bunuh Diri Anomik adalah bunuh diri yang terjadi ketika individu secara moral kehilangan cita-cita, tujuan, nilai dan norma dalam hidupnya sehingga menimbulkan kebimbangan yang dapat memilih jalan pintas yaitu bunuh diri.
  • Bunuh Diri Fatalistik adalah bunuh diri yang terjadi apabila individu tidak sanggup mewujudkan regulasi yang tinggi dikarenakan adanyab tekanan sosial yang besar.

sumber : powerpoint presentation teori sosiologi modern oleh syaifudin 

file:///C:/Users/iForte383/Downloads/02.%20Pengantar%20Pemikiran%20Sosiolog%20Klasik.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun