Mohon tunggu...
Melani
Melani Mohon Tunggu... Lainnya - Nothing

Still nothing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

TurunTangan, Aksi Heroik di Balik Krisis Kepercayaan Masyarakat terhadap Kinerja dan Regulasi Pemerintah

3 November 2021   07:21 Diperbarui: 3 November 2021   07:29 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kasus-kasus yang pelik di dalam pemerintahan, Komunitas TurunTangan melakukan aksi dalam bentuk gerakan sosial kerelewanan. Pada dasarnya TurunTangan bergerak di dalam hal yang berkaitan dengan politik, pendidikan, sosial, lingkungan, serta kesehatan. Sesuai dengan basisnya yang bergerak dalam hal kerelawanan, TurunTangan berupaya untuk mendorong setiap orang agar melatih jiwa pemimpin di dalam diri dengan menggerakkan muda-mudi untuk bersama-sama menyelesaikan problematika sosial. Problem yang sedang dihadapi saat ini adalah penanganan Covid-19 yang tidak berjalan dengan baik menimbulkan keprihatinan dalam sebuah komunitas tersebut.

Dilansir dari web asli TurunTangan, komunitas ini mengakui dengan sadar bahwa pembangunan Indonesia tidak mungkin dibebankan kepada hanya satu orang, sekalipun ia adalah seorang presiden. Komunitas ini meyakini bahwa semakin banyak orang yang berpartisipasi, maka semakin cepat pula Indonesia bangkit dan maju. 

Untuk merealisasikan prinsip yang ditanamkan di dalam komunitasnya, TurunTangan Jakarta menanggapi penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan pembagian paket kesehatan berupa alat untuk penerapan protokol kesehatan dan untuk kesehatan badani, yaitu berupa masker, hand sanitizer, susu steril, dan vitamin C kepada para pekerja informal yang tidak bisa kerja di rumah dan beberapa tenaga kesehatan dengan total 4.000 paket (mediaindonesia.com).

Solusi-solusi yang dicanangkan oleh komunitas tersebut sangat beragam, pergerakan komunitas TurunTangan telah merambah luas di 63 daerah di seluruh Indonesia, semakin luas pergerakan komunitas semakin banyak pula masyarakat yang terbantu dengan aksi TurunTangan ini. Ketika isu bansos dari pemerintah yang alih-alih membantu masyarakat dengan ekonomi ke bawah tapi banyak kasus salah sasaran dan kualitas sembako yang tidak bagus, komunitas ini tidak tertinggal pula untuk membagikan sembako kepada sebagian warga di Jakarta Timur. 

Aktivitas tersebut berkolaborasi dengan Komunitas Abang None. Dilansir dari antaranews.com, Arief selaku koordinator kegiatan menyebutkan bahwa Covid-19 begitu menimbulkan dampak ekonomi pada masyarakat kecil yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Kesulitan yang dihadapi masyarakat membutuhkan kepedulian semua pihak termasuk Komunitas Abang None yang berkolaborasi dengan Komunitas TurunTangan.

Lalu, menanggapi banyaknya kasus positif di Indonesia, komunitas ini bergerak cepat pula dengan inisiatifnya untuk menyediakan layanan konseling bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19. Layanan konseling ini disebut dengan program Sapa Kamu, dimana pemantauannya secara daring. Program Sapa Kamu muncul dari keprihatinan Komunitas TurunTangan saat salah satu penderita Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah meninggal karena keadaan rumah sakit yang selalu penuh dan memprioritaskan pasien yang gejalanya berat, sehingga pasien dengan gejala ringan tidak mendapatkan perhatian lebih dengan pengetahuan yang terbatas terhadap virus yang ada di dalam tubuhnya.

Begitu beragamnya program-program yang ditawarkan oleh komunitas tersebut dalam rangka kepedulian terhadap sesama dalam wabah virus yang terjadi di Indonesia. Penyikapan suatu komunitas terhadap isu krusial yang sedang dihadapi telah membantu masyarakat terdampak virus corona yang sedang mewabah sampai saat ini.

Dari awal keberadaan Covid-19 di Wuhan merupakan lampu merah bagi Indonesia bahkan seluruh dunia untuk selalu berhati-hati dan cepat tanggap sebelum menyebar di dalam negara. Namun, longgarnya kewaspadaan dari pemerintahan di Indonesia membuat keadaan semakin tidak terkontrol. Kelambanan dalam menutup akses dari luar negeri membuat Indonesia berada dalam zona merah bahkan sempat di-blacklist dari beberapa negara dalam menolak kedatangan WNI. Covid-19 pula membuat masyarakat kesulitan untuk sekadar bertahan hidup karena penopang kehidupannya berupa pekerjaan telah direnggut akibat keterpurukan ekonomi negara.

Solusi-solusi yang dicanangkan oleh komunitas tersebut sangat beragam, pergerakan komunitas TurunTangan telah merambah luas di 63 daerah di seluruh Indonesia, semakin luas pergerakan komunitas semakin banyak pula masyarakat yang terbantu dengan aksi TurunTangan ini. Ketika isu bansos dari pemerintah yang alih-alih membantu masyarakat dengan ekonomi ke bawah tapi banyak kasus salah sasaran dan kualitas sembako yang tidak bagus, komunitas ini tidak tertinggal pula untuk membagikan sembako kepada sebagian warga di Jakarta Timur. Aktivitas tersebut berkolaborasi dengan Komunitas Abang None. Dilansir dari antaranews.com, Arief selaku koordinator kegiatan menyebutkan bahwa Covid-19 begitu menimbulkan dampak ekonomi pada masyarakat kecil yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Kesulitan yang dihadapi masyarakat membutuhkan kepedulian semua pihak termasuk Komunitas Abang None yang berkolaborasi dengan Komunitas TurunTangan.

Lalu, menanggapi banyaknya kasus positif di Indonesia, komunitas ini bergerak cepat pula dengan inisiatifnya untuk menyediakan layanan konseling bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19. Layanan konseling ini disebut dengan program Sapa Kamu, dimana pemantauannya secara daring. Program Sapa Kamu muncul dari keprihatinan Komunitas TurunTangan saat salah satu penderita Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah meninggal karena keadaan rumah sakit yang selalu penuh dan memprioritaskan pasien yang gejalanya berat, sehingga pasien dengan gejala ringan tidak mendapatkan perhatian lebih dengan pengetahuan yang terbatas terhadap virus yang ada di dalam tubuhnya.

Begitu beragamnya program-program yang ditawarkan oleh komunitas tersebut dalam rangka kepedulian terhadap sesama dalam wabah virus yang terjadi di Indonesia. Penyikapan suatu komunitas terhadap isu krusial yang sedang dihadapi telah membantu masyarakat terdampak virus corona yang sedang mewabah sampai saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun