Mohon tunggu...
Melani Kurnia Riswati
Melani Kurnia Riswati Mohon Tunggu... Penulis - Humas Ahli Muda Badan Riset dan Inovasi Nasional-BRIN

Menyenangi kegiatan alam bebas, membaca dan menulis. Edukator dan pendamping komunitas lingkungan. Saat ini bertugas sebagai Humas Ahli Muda BRIN.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Melejitkan Kejayaan Petani melalui Pertanian Organik

29 Februari 2024   11:50 Diperbarui: 2 Maret 2024   18:21 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petani (SHUTTERSTOCK.com/FENLIOQ via KOMPAS.com)

Padahal Indonesia sebagai negara yang memiliki daerah-daerah lumbung beras dengan produksi yang cukup bahkan berlebih. Kenyataannya tetap saja banyak penduduk yang tak memiliki akses terhadap makanan.

Di tengah himpitan akan tantangan dan permasalahan global seperti masalah pangan, Indonesia harus tetap optimis menjaga pertumbuhan ekonominya agar tetap stabil di tengah gonjang ganjing yang kurang mendukung.

Tindakan kolektif di masyarakatpun bermunculan. Tujuannya meningkatkan keamanan pangan rumah tangga mengantisipasi kerawanan pangan.

Sebagai tindakan solutif meminimalisir kerawanan pangan, peneliti bersinergi dengan petani.

Program rintisan telah dimulai sejak 2016 (kala itu masih di bawah naungan LIPI). 

Berawal dari program dampingan sebagai bentuk penguatan kapasitas petani dalam melakukan pengolahan tanah.

Dukungan terus berlanjut melalui BRIN dan kini bankan lisensi telah dikantongi.

Kegiatan dampingan peneliti terhadap masyarakat. Foto dokumentasi : Tim Pusris Mikrobiologi Terapan-BRIN
Kegiatan dampingan peneliti terhadap masyarakat. Foto dokumentasi : Tim Pusris Mikrobiologi Terapan-BRIN

Melalui skema start up Perusahaan Pemula Berbasis Riset, Pusat Riset Mikrobiologi Terapan-BRIN bersinergi dengan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Lumpang Mas, Purbalingga.

Melalui pendanaan tersebut, kolaborasi dengan pemberian lisensi untuk pengembangan pupuk hayati (POH).

Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya mensiasati kemandirian produksi padi dengan mengandalkan pupuk organik hayati hasil riset.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun