Kendala yang di dapat ketika menerapkan model pembelajaran tersebut.
Peserta didik kelas 2 SD, belum bisa memahami tentang bagaimana fungsi dari kata tanya, seperti kata tanya siapa, apa, bagaimana, mengapa, kapan, dimana, dan berapa.
Karena peserta didik masih memiliki keterbatasan pada kosakata tersebut, sehingga pemaham peserta didik pada materi membuat kalimat tanya ini masih rendah.
Meskipun guru sudah menggunakan model pembelajaran yang menarik, contohnya "guru menunjukan gambar kegiatan, masing-masing gambarnya berbeda, dan siswa diharuskan membuat kalimat tanya, sesuai gambar kegiatan yang didapat, contohnya seperti mendapatkan gambar seseorang sedang berenang, dan ditempel di buku lalu siswa menulis kalimat tanya nya bisa berupa 'dimanakah kamu berenang' tetapi model tersebut kurang maksimal sehingga membuat peserta didik merasa cepat bosan dengan pembelajaran maka kurang untuk memahami materi kalimat tanya.
Dari kendala yang dialami tersebut dapat dijadikan pelajaran bagi seorang pendidik untuk memperbaiki cara menyampaikan model pembelajaran yang lebih menarik, seperti dengan membuat permainan atau membuat barisan , dan guru akan menunjukan kata Siapa, Apa, Bagaimana, Kapan, Mengapa, dan Dimana.
Dan peserta didik akan secara bergantian maju untuk mengambil kertas yang berisi kata tanya tersebut, lalu akan menyebutkan secara langsung kalimat tanya sesuai kata tanya yang di dapat.
Contohnya : peserta didik maju untuk mengambil salah satu kertas yang berisi kata tanya, dan ia mendapatkan kertas yang berisi kata tanya 'Dimana' maka dia akan secara langsung membuat kalimat tanya, seperti 'Dimana tempat tinggal kamu'. Dengan begitu peserta didik akan lebih tertarik dan merasa tertantang, maka tidak akan merasa cepat bosan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H