Mohon tunggu...
Meizar Ardha
Meizar Ardha Mohon Tunggu... Lainnya - UIN SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO

Mahasiswa UIN SAIZU

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari yang Tak Terlupakan

22 Desember 2024   06:50 Diperbarui: 22 Desember 2024   06:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tetangga itu hanya tersenyum lembut dan berkata, "Tenang saja, Nak. Mereka sedang di

rumah sakit." Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Saya merasa ada yang

tidak beres, tetapi tidak tahu apa yang harus saya lakukan.

 Saya duduk di teras rumah tetangga sambil menunggu keluarga datang. Waktu terasa

berjalan lambat. Setiap detik terasa seperti satu jam. Rasa khawatir semakin menggerogoti

pikiran saya. "Apakah papah baik-baik saja?" tanya saya dalam hati.

 Setelah beberapa saat menunggu, ponsel paman saya berdering saat kami dalam

perjalanan menuju rumah mbah (nenek). Ia menjawab telepon dengan wajah serius. Saya

mencoba mendengarkan pembicaraannya, tetapi hanya bisa menangkap beberapa kata.

Tiba-tiba, saya mendengar kalimat yang membuat jantung saya berhenti: "Gabisa hari ini...

adik saya meninggal."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun