Tetangga itu hanya tersenyum lembut dan berkata, "Tenang saja, Nak. Mereka sedang di
rumah sakit." Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Saya merasa ada yang
tidak beres, tetapi tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
 Saya duduk di teras rumah tetangga sambil menunggu keluarga datang. Waktu terasa
berjalan lambat. Setiap detik terasa seperti satu jam. Rasa khawatir semakin menggerogoti
pikiran saya. "Apakah papah baik-baik saja?" tanya saya dalam hati.
 Setelah beberapa saat menunggu, ponsel paman saya berdering saat kami dalam
perjalanan menuju rumah mbah (nenek). Ia menjawab telepon dengan wajah serius. Saya
mencoba mendengarkan pembicaraannya, tetapi hanya bisa menangkap beberapa kata.
Tiba-tiba, saya mendengar kalimat yang membuat jantung saya berhenti: "Gabisa hari ini...
adik saya meninggal."