Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Muslihat Hakim Sarmin 4] Mufakat Gelap

27 Maret 2019   09:39 Diperbarui: 27 Maret 2019   09:47 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepeninggalan Suster Imelda dan Suster Nora, Hakim Sarmin memberi wejangannya.

"Mulai sekarang kita harus lebih hati-hati," kata Hakim Sarmin. "Revolusi yang akan kita gerakkan tidak boleh gagal. Semua harus siap dengan tanggung jawab kita masing-masing. Tunggu komando saya dan kita akan segera bergerak. Sandi yang akan kita gunakan adalah janur kuning."

"Bagaimana dengan suster-suster itu, Pak?" tanya Hakim Lupin.

"Lakukan apa yang harus dilakukan," jawab Hakim Sarmin.

"Lalu dr. Putra?" tanya Hakim Ngatiman.

"Saya yang akan mengurusnya," jawab Hakim Sarmin sambil bersedekap. "Kita harus kuasai tempat ini terlebih dahulu. Fajar baru keadilan telah tiba. Para hakim yang ada harus bermulia dan bermartabat. Harus berjuang demi bangsa dan negara!"

(bersambung)

Cerita ini pertama kali dipublikasi di pepnews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun