Sepeninggalan Suster Imelda dan Suster Nora, Hakim Sarmin memberi wejangannya.
"Mulai sekarang kita harus lebih hati-hati," kata Hakim Sarmin. "Revolusi yang akan kita gerakkan tidak boleh gagal. Semua harus siap dengan tanggung jawab kita masing-masing. Tunggu komando saya dan kita akan segera bergerak. Sandi yang akan kita gunakan adalah janur kuning."
"Bagaimana dengan suster-suster itu, Pak?" tanya Hakim Lupin.
"Lakukan apa yang harus dilakukan," jawab Hakim Sarmin.
"Lalu dr. Putra?" tanya Hakim Ngatiman.
"Saya yang akan mengurusnya," jawab Hakim Sarmin sambil bersedekap. "Kita harus kuasai tempat ini terlebih dahulu. Fajar baru keadilan telah tiba. Para hakim yang ada harus bermulia dan bermartabat. Harus berjuang demi bangsa dan negara!"
(bersambung)
Cerita ini pertama kali dipublikasi di pepnews.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H