Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Muslihat Hakim Sarmin 3] Pasien Baru

25 Maret 2019   10:43 Diperbarui: 25 Maret 2019   11:36 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bukannya setuju atau tidak setuju keluarnya uang anggaran itu hanya masalah berapa persen komisi yang bisa kalian dapatkan?" tanya dr. Putra.

Sekertaris Walikota menghembuskan nafas agak keras. Pak Walikota menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Dr. Putra memperhatikan kedua tamunya dengan penuh selidik. Setelah terdiam beberapa saat, dr. Putra kemudian menoleh pada Suster Tina.

"Suster Tina, bukankah hari ini ada hakim yang datang untuk masuk sini?" tanya dr. Putra.

"Begitu yang saya dengar dari bagian registrasi, Dok," jawab Suster Tina. "Tadi bagian registrasi menghubungi saya. Namun karena penuh sepertinya hakim tersebut dimasukkan ke bangsal sakit jiwa biasa."

"Coba Suster cari tahu," kata dr. Putra. "Kalau hakim itu ada, ajak ke ruang praktek saya."

"Baik, Dok," kata Suster Tina kemudian berlalu.

"Mari, kita pindah ke ruangan saya untuk bertemu dengan seseorang," kata dr. Putra pada Pak Walikota dan sekertarisnya.

Pak Walikota dan sekertarisnya berdiri dan mengikuti dr. Putra yang sudah berjalan mendahului mereka. Keluar dari ruang aula, menyusuri lorong-lorong di rumah sakit, sampai pada di sebuah ruang dokter yang dilengkapi dengan sofa dan televisi yang dipisahkan dengan sekat kain dari ruang periksa. 

Dr. Putra kemudian meminta mereka duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Tak berapa lama, ada yang mengetuk pintu dan masuklah Suster Tina bersama dengan seorang pria gempal yang tinggi.

"Permisi, Dok, Pak, Bu," sapa Suster Tina. "Ini adalah Hakim Ngatiman yang masuk pagi ini."

Suster Tina memberikan map yang berisi rekam medis Hakim Ngatiman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun