Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah Meniti Pelangi

19 Maret 2019   11:45 Diperbarui: 19 Maret 2019   11:48 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah Rung dimakamkan ketika hujan menyisakan rintik, matahari sudah bersinar, dan muncul lengkung pelangi. Ketika itu, Rung bertanya pada ibunya, mengapa ayahnya dimasukkan dalam liang dan ditimbun dengan tanah. Ibu Rung menjawab bahwa Ayah Rung dikubur supaya bisa mencapai ujung pelangi karena Ayah Rung akan pergi ke Kerajaan Langit.

***

"Apakah ayah akan pulang menemui kita dengan menuruni pelangi itu, Bu?" tanya Rung lagi.

Seketika, wajah ibu Rung menegang. Ibu Rung mengusap kepala Rung dan mencium puncak kepala Rung lama. Rung mendongakkan kepalanya. Ditatapnya muka ibunya yang mulai banyak kerutannya. Ibunya memejamkan mata dan menggelengkan kepalanya.

"Di hari hujan seperti ini, ayahmu sedang sibuk, Sayang," kata Ibu Rung.

"Padahal Rung kangen ayah," ujar Rung menundukkan kepalanya. "Apakah ayah tidak kangen pada Rung?"

Ibu Rung mengusap kepala Rung lagi dan mendekapnya dalam pelukannya.

"Ayah selalu kangen dan sayang pada Rung. Tapi ayah tidak bisa kesini, Rung," kata Ibu Rung. "Rung yang baik, kamu bisa mengerti, kan?"

"Lalu mengapa pelangi itu muncul?" tanya Rung.

"Mungkin ada orang yang akan pergi ke Kerajaan Langit juga," jawab Ibu Rung.

Seketika, Rung melepaskan dekapan ibunya. Rung tersenyum lebar dan kedua bola matanya membulat. Dia mengangkat telunjuk kanannya sejajar dengan kepalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun