Membaca ini, aku memiliki pandangan bagaimana Jonathan Stroud, penulis buku ini, sebagai orang Inggris melihat wilayah-wilayah di Indonesia. Aku rasa, mereka melihat Indonesia adalah negeri yang sangat jauh. Dengan masyarakat primitif yang masih erat bersinggungan dengan hal-hal mistis. Kita membicarakan suku-suku yang masih tradisional ya. Bukan orang-orang yang tinggal di kota besar.
Tidak ada yang salah, sebetulnya. Kita tahu bahwa Inggris memang tempat yang sangat jauh dari sini. Dan beberapa orang atau kelompok orang Indonesia, memang masih menjunjung kearifan lokal mereka yang berbau mistis. Bahkan di daerah yang menganut nilai modern seperti di Jawa, masih banyak yang percaya klenik-klenik kan?
Pertanyaan selanjutnya: apakah itu buruk?
Menurutku tidak juga. Kearifan lokal adalah kepercayaan. Sama saja dengan kita yang percaya pada hal-hal yang kita percaya. Yang buruk adalah bila kita memaksa orang lain untuk mempercayai kepercayaan kita.
Sebenarnya, aku penasaran sih. Orangtua Lockwood mengadakan penelitian di mana di Sumatra Baratnya? Mereka bertemu dengan suku apa? Menarik untuk menggali dari mana penulis memiliki ilham tentang pekerjaan orangtua Lockwood. Soalnya yang sering aku tonton di TV, orang-orang yang suka mengenakan topeng dan jubah aneh untuk bisa pergi ke dunia arwah adalah orang-orang dari suku pedalaman Amazon.
Hal menarik lainnya dari novel ini adalah Marissa Fittes, Sang Tokoh Antagonis. Marissa mendapat bisikan dari arwah bernama Ezekiel tentang hidup abadi dengan menggunakan plasma arwah. Sayangnya, demi mendapatkan plasma arwah untuk keabadiannya, Marissa harus membuat kekacauan karena terbukanya dunia kehidupan dan dunia arwah.
Mungkin sebenarnya, inilah inti cerita dari 5 jilid serial Lockwood & Co. Seseorang ingin hidup abadi. Cara untuk menjadi abadi adalah dengan menggunakan plasma arwah. Untuk mendapatkan plasma arwah, orang ini membuka gerbang penghubung dunia kehidupan dan dunia arwah. Akibatnya, banyak hantu yang berkeliaran di London. Ceritanya sendiri, dituturkan dari akibat dan diceritakan dari sudut pandang seorang agen pengusir hantu.
Aku ingat ketika membaca jilid pertama serial ini. Aku tidak berani membacanya pada sore dan malam hari. Penjabaran tentang hantu dan suasana seram yang teramat bagus dari penulis membuatku merasa terbayang-bayang kengerian yang dialami oleh tokoh utama. Namun, di buku ke 5 ini aku nampaknya sudah terbiasa dan merasa asyik dengan ceritanya. Ditambah lagi tokoh-tokoh yang lucu dan memiliki karakter uniknya masing-masing.
Aku nggak terlalu suka dengan cerita hantu. Namun cerita Lockwood & Co ini pengecualian. Aku rasa, untuk orang-orang yang suka misteri tapi tidak suka membaca cerita tentang hantu, buku ini aku rekomendasikan untuk dibaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H