Dian menuju kursinya dan menghempaskan badannya di kursi itu. Sandra memperhatikan gerakan bosnya. Sesekali dia membaca bendel kertas, sesekali dia melirik bosnya. Dia sedang menimang-nimang untuk berbicara atau tidak.
"Syndrom Brugada?" gumam Sandra agak keras. Berharap Dian mendengar dan akan menjelaskannya.
Dian melirik ke arah Sandra sebentar, lalu memejamkan matanya dan meletakkan kepalanya di atas sandaran kursi.
"Itu penyebab kematian pemuda itu," kata Dian.
"Jadi tidak ada yang membunuhnya?" tanya Sandra.
Dian mengangkat bahunya.
"Sepertinya tidak. Semua orang yang terlibat punya alibinya masing-masing. Dan hasil otopsi mayatnya pun seperti itu," kata Dian.
Dian menguap. Sandra melihat jam tangannya. Pukul 5 sore. Sudah waktunya dia bersiap untuk pulang.
Catatan:Â
Sindrom Brugada adalah gangguan jantung yang sangat serius dan menyebabkan irama atau detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Kondisi ini membuat jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh secara optimal. Jika hal ini terjadi, dampaknya akan sangat fatal dan bisa mengancam nyawa seseorang.
Sindrom Brugada merupakan salah satu penyebab utama kasus kematian mendadak pada anak muda yang dinyatakan sehat dan tidak mengalami gangguan jantung. Yang lebih mengkhawatirkan, kasus kematian yang disebabkan oleh sindrom Brugada sering terjadi secara tiba-tiba, tanpa menujukkan gejala sama sekali. (alodokter.com)