***
Berawal Dari Facebook
“Jadi awalnya, karena saya melihat teman saya di tag oleh Rumah Baca Kali Atas. Dalam benak saya, itu pada ngapain sih? Kok banyak buku, banyak anak-anak yang baca buku juga. Kemudian saya add Pak Agus Sopandi, pengelola Rumah Baca Kali Atas jadi teman di facebook. Saya tanya-tanya itu buku apa, dari mana dapatnya…” cerita Mamah Faij.
“Kemudian, saya berteman juga di facebook dengan Mang Yayat yang punya TBM Sehati di Bandung. Saya termotvasi untuk bisa berbagi seperti Mang Yayat yang membawa buku untuk dibaca oleh masyarakat sambil berjualan,” tambahnya.
Karena melihat laman facebook milik Pak Agus Sopandi dan Mang Yayat, Mama Faij kemudian jadi tergerak untuk membuat TBM. Dibantu oleh suaminya yang menjadi aparat desa, Mama Faij meminjam buku – buku dari perpusdes dan membuat papan nama TBM.
Selanjutnya, Pak Agus Sopandi membantu Mama Faij supaya mendapat bantuan buku dari 1001 buku dan penerbit BIP (Bhuana Ilmu Populer). Pak Agus Sopandi juga memperkenalkan Mama Faij pada pegiat literasi supaya TBM Hegar Manah bisa terus berkembang.
Buku-buku yang didapat kemudian dibuatkan rak supaya terlihat lebih rapi. Selain untuk menyimpan buku, rak yang dibuat juga untuk meletakkan hasil karya anak-anak yang berkunjung.
***
Membacakan Cerita Anak
“Saya juga tidak terlalu dekat dengan buku. Ya, uang yang saya punya tidak cukup untuk membeli buku yang kebanyakan harganya mahal,” tutur Mama Faij. “Tapi ya sekali lagi, Mang Yayat juga sepertinya kalau dilihat dari facebooknya dia orang yang sederhana tapi tetap bisa berbagi. Saya juga pingin seperti itu.”