Mohon tunggu...
Meita Eryanti
Meita Eryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Penjual buku di IG @bukumee

Apoteker yang beralih pekerjaan menjadi penjual buku. Suka membicarakan tentang buku-buku, obat-obatan, dan kadang-kadang suka bergosip.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gudang Farmasi: Why are You So Annoying, Ma’am?

26 Oktober 2016   14:31 Diperbarui: 27 Oktober 2016   04:33 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Iya.” Jawab Martin. 

Di sudut lain di ruangan itu ada Maya yang tadi Whatsapp aku.

“May, ini tugas yang kamu bilang cito?” tanyaku pada Maya.

“Iya kali. Aku gak tau kalo tugas kalian suruh ngurusin sarung tangan. Tadi Bu DIta ke sini nyari kalian, trus bilang, suruh mereka nyari saya. Ada tugas cito. Gitu.” Kata Maya.

Cito adalah bahasa latin yang sering digunakan dalam percakapan medis. Secara bahasa artinya adalah segera (immediately). Secara percakapan, cito ini menunjukkan keadaan yang mendesak yang butuh penanganan segera. Misalnya ketika di ruang farmasi kemudian kami mendapat pesan cito dari dokter atau perawat, maka kami harus segera menyediakan apa yang mereka minta karena dalam pesan cito ada pasien yang harus ditangani dengan segera.

Ya ampun demi apa… aku sampe makan bakso gak pake ngunyah gara-gara ini.

“Tu kan udah kubilang. Kalo dia baik perasaanku jadi gak enak.” Kata Vicky.

Aku hanya menggelengkan kepala. 

“Tau ah, aku mau cari minum dulu baru bantu kalian, Tin,” Kataku sambil keluar lagi dari basecamp dan menuju dapur. Mencari air minum untuk tenggorokanku yang tiba-tiba seret dan terasanya seperti masih ada bakso yang menyangkut di situ.

Di luar, aku masih sempat mendengar Vicki mengomel, “Dia tuh gak bisa sehari aja gak ngerjain kita.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun