Gila, ni barang punya berapa nama sih? Di sini beda lagi coba namanya?
“Kalo aku bilang ini jegrekan.” Jawabku begitu saja dan membiarkan dia dengan muka bertanya-tanyanya.
***
Sehari kemudian, aku dibikin pusing sama benda ini lagi. Ceritanya, si dokter gigi tiba-tiba masuk ruang farmasi dan mencari peluru hekter.
“Teh, minta peluru hekter.” Pintanya.
“hah? Apa Dok?” tanyaku sambil berfikir. Dia ni minta apaan coba? Saat itu, aku masih belum familiar dengan nama hekter.
“Peluru ini nih, isinya ini, yang besi – besi itu…” katanya sambil menggambarkan barang yang dia maksud dengan tangannya.
Besi-besi apaan coba ni dokter? Aku lalu memikirkan sesuatu yang terbuat dari besi dan mataku bertemu pada isi cutter. “Ini, Dok?”
“Bukan…” katanya mulai frustasi. Aku yang sedari tadi kebingungan jadi panik melihat si dokter frustasi.
Dia lalu ke ruangannya dan kembali dengan sebuah benda.
“Isinya ini Teh yang saya minta. Apa sih namanya?” katanya sambil menyodorkan benda yang bernama jegrekan atau staples itu.